Indonesia Akan Bangun 30 Pusat Persemaian Bibit
Presiden Jokowi bersama sejumlah duta besar meninjau pusat persemaian bibit di Rumpin, Bogor, yang memproduksi sejuta bibit sebulan.
BOGOR, SATUHARAPAN.COM-Indonesia akan membangun Presiden 30 pusat persemaian bibit untuk mendukung perbaikan lingkungan dan menangani dampak perubahan iklim di bagian hulu.
Hari Jumat (19/11) Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta mengunjungi pusat persemaian bibit di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Presiden menargetkan akan membuat kurang lebih 30 pusat persemaian serupa dalam tiga tahun ke depan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak dari perubahan iklim dan kita tunjukkan nursery center ini yang bisa setahun memproduksi kurang lebih 12 juta bibit,” kata Jokowi.
Duta besar negara sahabat yang hadir adalah Duta Besar Amerika Serikat, Sung Yong Kim, Duta Besar Inggris, Owen Jenkins, Duta Besar Kanada, Cameron MacKay, Duta Besar Uni Eropa, Vincent Piket, dan Country Director Bank Dunia, Satu Kahkonen.
Jokowi mengajak para dubes berkeliling meninjau sejumlah fasilitas, seperti area perkecambahan, area rumah produksi, area aklimatisasi, hingga area penanaman terbuka. Sejumlah bibit pohon akan ditanam di lahan-lahan kritis yang membutuhkan.
“Tadi saya ditunjukkan mengenai bibit albasia atau sengon, eucalyptus, kemudian ada bibit jati, ada juga bibit mahoni yang semuanya kita produksi di sini dan kita harapkan nanti di bulan Januari bibit-bibit ini sudah mulai keluar untuk ditanam di tempat-tempat yang sering banjir, yang sering longsor, yang memerlukan rehabilitasi untuk lahan-lahan kritis,” katanya.
“Kita akan membikin dalam tiga tahun ke depan kurang lebih 30 seperti ini dari pemerintah. Tetapi juga saya akan mengharuskan semua perusahaan kelapa sawit, perusahaan pertambangan untuk juga menyiapkan nursery-nursery seperti ini untuk perbaikan di lingkungan di mana pertambangan itu ada, di mana kebun sawit itu ada,” katanya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, dalam keterangan tertulisnya menyebut bahwa sejak tahun 2020 telah dipersiapkan sebanyak enam lokasi pusat persemaian dan secara bertahap akan dibangun. Pusat persemaian yang akan dibangun adalah:
Pusat Persemaian Rumpin di Provinsi Jawa Barat seluas 128 hektare, kapasitas 16 Juta bibit;
Pusat Persemaian IKN (ibu kota negara) di Kawasan Hutan Produksi, Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur seluas 120 hektare, kapasitas 15 juta bibit per tahun;
Pusat Persemaian Danau Toba di Kawasan Hutan Lindung Blok Sibisa, Desa Motung, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, luas 37,25 hektare, kapasitas lima juta bibit per tahun;
Pusat Persemaian Labuan Bajo seluas 30 hektare, di Kawasan Hutan Produksi Satar-Kodi, Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT, luas 30 hektare, kapasitas lima juta bibit per tahun;
Pusat Persemaian Mandalika berlokasi di Kawasan Hutan Lindung, Rembitan-Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, luas 35,25 hektare, kapasitas lima juta bibit per tahun;
Pusat Persemaian Likupang di Kawasan TWA Batu Putih, Batu Putih Bawah, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara seluas 30.33 hektare, kapasitas lima juta bibit per tahun.
“Nursery Centre Rumpin akan menjadi contoh untuk penyelesaian kelima nursery lainnya. Nursery Centre Rumpin merupakan model pekerjaan public-private partnership (KLHK-PUPR-APRIL). Pekerjaan utama persemaian telah selesai konstruksi. Produksi bibit satu juta sebulan atau 12 juta setahun,” kata Menteri LHK.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...