Indonesia akan Jadi Ketua Indian Ocean Rim Assosiation
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia melalui koordinasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia, akan menjadi Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) pada Oktober 2015. IORA merupakan asosiasi 36 negara yang berada di lingkar Samudera Hindia.
Sementara itu, Indonesia yang masih melalui koordinasi Kemenlu, juga akan mendelegasikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai focal point untuk kalangan akademisi pada IORA. Hal ini berdasarkan keputusan pertemuan Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG) pada 2013 di Perth.
“Sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, LIPI akan berkontribusi mewujudkannya melalui visi strategis IORAG seperti membangun jejaring kerja sama serta memperkuat kolaborasi riset ilmiah,” kata Kepala LIPI Prof Dr Iskandar Zulkarnain dalam Lokakarya Nasional Persiapan Keketuaan Indonesia di IORA Ruang Nusantara, Kemenlu, pada Rabu (25/2).
Ke depan, LIPI, menurut Iskandar, akan membantu menyosialisasikan IORA dan IORAG secara nasional, untuk meningkatkan kesadaran publik. “LIPI juga akan berkontribusi dalam menyusun konsep pengembangan Business Innovation Center (BIC) dalam IORA,” kata Iskandar.
Hal tersebut, didukung pula dengan adanya Pusat Inovasi LIPI yang fokus menjembatani riset dan teknologi dengan dunia usaha.
“BIC ini diharapkan dapat bersinergi dengan Indian Ocean Rim-Business Forum (IOR-BF) dalam menciptakan peluang bisnis berbasis inovasi,” katanya.
Kontribusi Lebih
Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi mengungkapkan, dalam keketuaan IORA periode 2015-2017 nanti, Indonesia diharapkan tidak hanya bisa mendapatkan manfaat, tetapi juga harus berkontribusi lebih. “Tidak hanya itu, negeri ini juga harus mampu memberikan kado manis 20 tahun berdirinya IORA pada 2017 mendatang di akhir jabatan ketua,” katanya.
Menurut Retno, IORA bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan regionalisme, membangun stabilitas kawasan, pengembangan kelembagaan, serta keamanan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Direktur IORA yang disampaikan oleh Firdaus Silalahi, Indonesia memiliki posisi yang bagus dalam IORA sebagai negara dengan potensi kemaritiman yang besar.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Yuri O Thamrin menambahkan, abad ke-21 merupakan "Abad Samudra Hindia". Tidak hanya berperan dalam perkembangan dan interkasi peradaban manusia, Samudra Hindia merupakan masa depan dengan kawasan kehidupan laut (maritime living-space) yang luas bagi kehidupan manusia dan keanekaragaman hayati.
“Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara maritim yang besar harus bisa mengembangkan kepemimpinan di IORA nanti untuk bisa membaca tren, melihat peluang, serta memunculkan ide-ide baik untuk kepentingan bersama,” katanya (lipi.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...