Indonesia Berangkatkan 240 Atlet ke ASEAN Para Games 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia berencana memberangkatkan 240 atlet ke ajang Asean Paragames 2015 (ajang olah raga bagi atlet difabel se-Asia Tenggara), Indonesia berusaha mempertahankan gelar yang telah diraih para atlet difabel Tanah Air di ajang yang sama pada 2013.
“Hingga saat ini keberadaan kita telah hampir sama dengan atlet dengan kondisi fisik normal, dan tahun ini adalah jumlah kontingen terbesar yang berangkat ke luar negeri yakni 240 kontingen sebelumnya paling besar sebanyak 57 orang," kata Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun, hari Selasa (3/11) saat bertemu
Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, di Gedung Kemenpora, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut Senny juga bertemu Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah.
Senny menjelaskan Indonesia bertekad mempertahankan gelar juara umum yang diraih pada 2014 dengan 99 medali emas 96 medali perak dan 50 medali perunggu.
Senny menjelaskan di atas kertas Indonesia bisa juara. “Kita dapat emas 101 saja kita sudah juara, kita menyampaikan terima kasih kepada Pak Menpora dan kepada negara yang telah membantu dan mensupport kami,” kata Senny.
“Kita terkenal apabila menyangkut Paragames akan banyak medali yang akan diraih," kata Menpora Imam menanggapi keinginan dari Senny.
Menpora menegaskan bahwa komitmen pemerintah memberikan bonus tidak berubah dan disamakan dengan atlet normal.
“Saya ingin ini dapat diekspose agar menjadi semangat dan pemicu bagi atlet-atlet kita baik di daerah dan di pelatnas, Kemenpora pada tahun 2016 juga akan memberi dukungan ke atlet difabel,” kata Menpora.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah yang didaulat menjadi Chef de Mission (CdM) Asean Paragames 2015 Singapura menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan pada tanggal 3 hingga 9 Desember 2015.
"Kita telah melaksanakan entry by name, kontingen akan diberangkatkan pada tanggal 30 November ini langsung dari Kota Solo dan tanggal 10 Desember pulang ke Jakarta," kata dia.
"Ada 15 cabang olahraga yang dipertandingkan sedangkan Indonesia akan mengikuti 11 cabang olahraga saja, masing-masing cabang olahraga ditergetkan meraih medali, atlet yang akan diberangkatkan sebanyak 190 atlet, 15 pelatih dan 35 asisten pelatih," kata Faisal.
"Untuk menunjang prestasi kita sangat membutuhkan venue, kita berharap Kemenpora dapat membangun venue di Surakarta, semoga Tuhan membukakan jalan prestasi kita demi bangsa dan negara," dia menambahkan.
Menpora Dukung Difabel
Beberapa saat sebelumnya, Menpora merasa bangga karena menerima Panitia Pemuda Disabilitas 50 Negara diantaranya Ketua Umum Posko Perjuangan Rakyat Tuna Rungu Indonesia (Pospera) Imam Sutanto Dhani, Pospera Fendy Mugni, Novita Fitri Sari pada Selasa (3/11) sore di ruang kerjanya lantai 10 Kantor Menpora Senayan, Jakarta.
Didampingi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda Thobias Tubulau, Menpora yang mengenakan batik lengan panjang warna biru mengatakan bahwa perhatian pemerintah kepada difabibitas sangat besar. "Di olahraga ada yang namanya paralympic, disana ada olahragawan kita tidak hanya tuna rungu tetapi yang lain juga, mereka berprestasi di tingkat Asean, Asia, dan dunia yang dahulunya memperoleh bonus prestasi yang tidak berimbang dengan atlet normal," kata Menpora.
"Sejak saya menjadi Menpora saya membuat kebijakan bahwa bonus bagi mereka (difabel) harus sama dengan atlet normal dan hal itu telah kita terapkan di SEA Games Singapura yang lalu, kami amat sangat menghargai kepada teman-teman tunarungu agar terlibat dalam program di Kemenpora," kata Menpora.
Fendy Mugni menyampaikan kepada Menpora bahwa teman-teman tuna rungu akan berkumpul dengan 29 negara lainnya sekitar 2000 peserta pada Sabtu (7/11) sampai dengan (9/11) pada Acara Temu Kangen Internasional Tunarungu Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta. (kemenpora.go.id).
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...