Indonesia Berani Hadapi Gugatan Negara Lain
KARAWANG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo mengatakan sepanjang untuk kepentingan nasional maka jangan pernah grogi, gagap, ataupun takut saat digugat atau diprotes negara lain.
“Untuk kepentingan nasional kita, apapun yang diprotes negara lain akan kita hadapi. Enggak perlu ragu. Digugat Eropa, ya hadapi, siapkan lawyer terbaik sehingga bisa memenangkan gugatan itu. Jangan digugat kita keok karena tak serius, hadirkan lawyer yang terbaik yang kita punya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan sambutan dalam acara ekspor perdana Isuzu Traga 2019 di Pabrik Isuzu Karawang, Kamis,
Menurut dia, diprotes sebuah negara merupakan hal yang biasa dalam hidup dan bernegara pun sama.
“Digugat ya hadapi. Terpenting jangan berbelok. Baru digugat saja mundur. Kalau saya enggak. Digugat tambah semangat. Tapi ya jangan kalah,” katanya.
Pernyataan itu disampaikan terkait kondisi ekspor Indonesia yang menurut Presiden sudah bertahun-tahun sangat tergantung pada komoditas tertentu.
Ia mencontohkan, sawit yang diekspor CPO-nya, batubara diekspor mentah, dan nikel diekspor raw material.
Hal itu, menjadikan Indonesia tidak mendapatkan nilai tambah apapun dari ekspornya.
“Kalau otomotif sudah, kita akan mengarahkan ke komoditas lain supaya ekspornya dalam bentuk setengah jadi, dan syukur-syukur ekspornya barang jadi. Inilah hilirisasi, industrialisasi dari barang mentah yang dimiliki. Nikel sudah dimulai, industrialisasi, kita setop ekspor barang mentah nikel,” katanya.
Jadi misalnya pun digugat ke WTO, Presiden mengaku tak gentar untuk menghadapi.
“Kalau sudah digugat enggak apa-apa, jangan pula ketika digugat terus grogi, enggak. Kita hadapi, karena memang kita ingin bahan mentah ini ada added value-nya. Kenapa? Karena kalau ada industri yang terjadi, lapangan pekerjaan akan terbuka luas. Larinya ke situ. Bukan ke mana-mana,” katanya. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...