Indonesia Butuh US$ 32,42 Miliar Bangun Infrastruktur Gas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia akan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah di Indonesia. Biaya yang dibutuhkan mencapai US$ 32,42 miliar hingga tahun 2025.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional, target bauran gas bumi mencapai 25 persen pada tahun 2025. Di sisi lain, Indonesia memiliki sumber gas bumi yang besarannya beragam dan terletak di berbagai wilayah.
Agar target tersebut dapat tercapai, maka harus dibangun infrastruktur gas secara masif. “Apabila infrastrukturnya lengkap, maka gas bumi tersebut dapat disebar di berbagai daerah yang membutuhkannya,” kata Wiratmaja Puja sebagaimana dikutip situs Migas ESDM, hari Rabu (16/9).
Infrastruktur yang akan dibangun, antara lain pipa gas dengan investasi sebesar US 8,5 miliar, LNG dan regasifikasi sebesar 8 miliar, SPBG senilai US$ 1,3 miliar, jaringan gas kota US$ 2,5 miliar dan infrastruktur LPG sebesar 0,42 miliar.
Pemerintah mengharapkan infrastruktur gas tersebut dapat dibangun oleh swasta, mengingat keterbatasan anggaran negara. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk pembangunan sarana yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Untuk menarik badan usaha agar mau berinvestasi, Pemerintah akan memberikan insentif. “Silakan diusulkan apa yang dibutuhkan. Insentif dalam bentuk apa?” kata Dirjen Migas.
Editor : Eben E. Siadari
Presiden Prabowo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden M...
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan ...