Indonesia-China Bersama Bangun Abad Asia
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan mengatakan Indonesia dan China dapat bersama-sama membangun "Abad Asia", menjadikan Asia sebagai pusat kekuatan ekonomi.
"Tidak ada yang dapat membendung kekuatan hubungan baik antara Indonesia dan China," katanya, dalam perbincangan dengan Antara di Beijing, Sabtu.
Dubes Imron mengemukakan Indonesia dan China telah memiliki sejarah yang cukup panjang. "China bahkan telah menjalani sejarah yang lebih panjang, dan sejumlah penemuan yang mengubah wajah dunia sebagian berasal dari China seperti tinta, mesiu, kertas, alat hitung dan beberapa lainnya," ungkapnya.
Imron menambahkan, "Indonesia sebagai negara besar juga telah memiliki sejarah yang panjang, sebagai negara maritim. Kini dengan hubungan baik yang makin kuat antara Indonesia dan China tidak mungkin kedua negara dapat membangun `abad Asia`,".
Indonesia dan China merupakan negara besar di masing-masing kawasan. "Bayangkan jika kedua negara memperkuat hubungan baiknya. China kini merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan Indonesia adalah negara dengan kekuatan ekonomi di urutan ke-15, dengan pertumbuhan yang menjanjikan, sumber daya alam melimpah," tuturnya.
Imron menambahkan, "dengan segala potensi yang dimiliki kedua negara, hubungan yang makin kuat serta adanya rencana pembangunan konektivitas antara kedua pihak, guna menghidupkan kembali jalur sutra, selain udara dan darat, maka tidak diragukan lagi Indonesia dan China tidak saja akan membangun kekuatan ekonomi kedua negara tetapi juga ekonomi kawasan dan Asia,".
Konektivitas menjadi salah satu fokus bahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik di Bali 7-8 Oktober silam. Konektivitas dengan kesetaraan fokus pada peningkatan keterkaitan pembangunan fisik melalui investasi di bidang infrastruktur, blue economy, kelembagaan dan sumber daya manusia.
Pada forum tersebut juga dibahas kemungkinan dibentuk perbankan bersama untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur dalam kerangka konektivitas.
Sejumlah pelaku perbankan negara-negara ASEAN dan China juga membahas konektivitas pada pertemuan ketiga Asosiasi Inter Bank China-ASEAN (China-ASEAN Inter-Bank Association/CAIBA) di Beijing, 17-18 Oktober silam.
Direktur Treasury, Financial institutions and Special Asset Management Bank Mandiri Royke Tumilaar mengakui pembangunan infrastruktur sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
"Mandiri juga telah beberapa kali terlibat dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di dalam negeri, baik secara solo maupun berkolaborasi dengan perbankan lain dalam dan luar negeri," ujarnya.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...