Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 10:52 WIB | Selasa, 03 September 2024

Indonesia dan Zimbabwe Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Pertambangan

Wakil Presiden Zimbabwe bertemu Presiden Jokowi di tengah pertemuan Indonesia Afrika Forum di Bali.
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi di Ruang Casablanca, Hotel Mulia Nusa Dua Bali, pada Senin, 2 September 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)

BALI, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi di Nusa Dua, Bali, pada hari Senin, 2 September 2024.

Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi menyambut hangat Wakil Presiden Mohadi dan menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai Presiden Zimbabwe.

“Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehadiran Yang Mulia. Saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Emmerson Mnangagwa,” kata Presiden.

Presiden Jokowi kemudian menyoroti tiga isu utama dalam kerja sama antara Indonesia dan Zimbabwe. Pertama, terkait kerja sama ekonomi, Presiden Jokowi menekankan pentingnya perjanjian perdagangan preferensial untuk memperkuat sektor perdagangan antara Indonesia dan Zimbabwe.

“Indonesia juga ingin bekerja sama di bidang farmasi. Dukungan Pemerintah Zimbabwe sangat dihargai,” kata Presiden.

Terkait sektor pertambangan, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama dalam penambangan litium di Zimbabwe. Menurut Presiden, ia akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, untuk mempercepat finalisasi nota kesepahaman terkait hal tersebut.

Sedangkan terkait kerja sama pembangunan, Presiden Jokowi menegaskan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan Zimbabwe melalui program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan negara tersebut melalui mekanisme Indonesia Aid. Presiden Jokowi juga meminta dukungan Wakil Presiden Mohadi untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan kerja sama strategis tersebut.

“Pengembangan e-procurement di Zimbabwe bisa berpotensi menjadi salah satu proyek strategis kita. Saya meminta dukungan Yang Mulia terkait hal ini,” tutur Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home