Indonesia Datangkan Lagi Delapan Juta Vaksin Sinovac
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak delapan juta dosis bahan baku vaksin Sinovac kembali tiba di Indonesia pada hari Selasa (25/5). Vaksin Sinovac ini tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-891.
Secara keseluruhan, kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-13 sejak 6 Desember 2020.
“Kita menyaksikan kedatangan vaksin COVID-19, yaitu vaksin Sinovac sebanyak delapan juta dosis dalam bentuk bulk,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, dalam keterangannya di lokasi kedatangan vaksin.
Secara keseluruhan, Indonesia mendatangkan 83,9 juta dosis vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat.
“Vaksin yang sudah kita terima sampai saat ini adalah vaksin jadi Sinovac tiga juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta dosis, Sinopharm satu juta dosis, dan kedatangan vaksin Sinovac pada hari ini sebanyak delapan juta dosis,” kata Airlangga.
Pemerintah berupaya untuk selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan. Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat aman dan berkhasiat.
“Pemerintah selalu memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) vaksin, sehingga masyarakat tidak perlu ragu dalam menerima vaksin,” katanya.
Vaksin-vaksin tersebut sebelumnya telah melewati proses evaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sudah mendapat pertimbangan dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan para ahli.
“Untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) dibutuhkan 70 persen penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia perlu divaksinasi. Semakin cepat, semakin baik,” kata Menko Perekonomian.
Secara keseluruhan, vaksin telah diberikan kepada tenaga kesehatan sebanyak 1,5 juta dosis pada dosis pertama dan 1,4 juta dosis vaksin pada dosis kedua, untuk lansia sebanyak 3,1 juta dosis vaksin pada dosis pertama dan 2,1 juta dosis vaksin pada dosis kedua, serta petugas publik sebanyak 10,4 juta dosis pada dosis pertama dan 6,5 juta dosis pada dosis kedua.
“Pelaksanaan vaksinasi bagi lansia relatif lambat dari target yang telah ditetapkan, sehingga pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah percepatan,” kata Airlangga. Dan untuk mempercepat tercapainya herd immunity, pemerintah segera memulai vaksinasi tahap ketiga yaitu bagi masyarakat rentan dengan beberapa kriteria yang diperhatikan, seperti aspek geospasial dengan angka kejadian COVID-19 dan aspek sosial ekonomi.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...