Indonesia Datangkan Lagi Satu Juta Vaksin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Indonesia datangkan sebanyak 453.960 dosis vaksin jadi buatan Pfizer yang merupakan edatangan vaksin tahap 81 hari Sabtu dini hari (2/10). Vaksin akan didistribusikan ke tujuh provinsi di Kalimantan dan Sumatra.
Setelah transit di Jakarta, vaksin langsung diberangkatkan ke tujuh provinsi dengan seluruh proses yang diterapkan dalam jalur distribusi rantai dingin dengan suhu di bawah -70 derajat Celcius.
“Ini untuk menjaga kualitas vaksin Pfizer,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan,Siti Nadia Tarmizi.
Tujuh provinsi yang dituju adalah Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Utara melalui Berau, Kalimantan Timur (Samarinda), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Sumatera Barat (Padang), Sumatera Selatan (Palembang), serta Bangka Belitung (Pangkal Pinang).
Vaksin Bantuan Prancis
Indonesia hari itu mendatangkan lebih dari satu juuta vaksin COVID-19, termasuk vaksin Astrazeneca yang merupakan donasi dari pemerintah Perancis sebanyak 600.000 dosis yang datang hari itu.
Dengan kedatangan hingga ke-83 ini, jumlah vaksin yang telah hadir di Indonesia baik dalam bentuk bulk maupun bentuk jadi adalah sebanyak 276,159,850 dosis.
Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Olivier Chambard mengatakan hari ini adalah penerimaan terakhir dari sekitar tiga juta dosis vaksin yang dikirim oleh Pemerintah Perancis sebagai bagian dari upaya solidaritas yang diinginkan oleh Presiden Macron untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menghentikan pandemi.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada pemerintah Perancis atas dose-sharing kepada Indonesia. Hingga Sabtu (2/10), sudah 44% dari sasaran vaksinasi yang mendapatkan dosis pertama dan 25,2% sudah mendapatkan dosis lengkap. Untuk kelompok lansia, sudah sebanyak 6,6 juta orang yang mendapatkan dosis pertama dan 4,4 juta di antara mereka sudah mendapatkan dosis lengkap.
Daerah dengan Capaian Rendah
Hingga saat ini, Nadia mengatakan bahwa masih ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah. Ia mengajak pihak daerah untuk menyusun strategi sesuai dengan permasalahan atau hambatan spesifik di daerah masing-masing dalam percepatan vaksinasi.
Nadia mengharapkan pemerintah daerah dapat lebih mendorong upaya sosialisasi dan edukasi tentang vaksin, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat. Hal ini diperlukan untuk memberikan pemahaman lebih terhadap bahaya COVID-19 dan pentingnya vaksinasi.
“Hingga saat ini, masih saja ada informasi-informasi tidak benar atau hoaks seputar vaksin dan vaksinasi. Masyarakat kami minta untuk menyaring seluruh informasi yang diterima dan jangan langsung percaya dan menyebarluaskannya,” tegas Nadia.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...