Indonesia Fashion Week 2014 Resmi Digelar

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu (tengah) usai meresmikan pembukaan event Indonesia Fashion Week 2014, yang digelar 20 sampai dengan 23 Februari 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, pada Kamis (20/2) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Mari Elka Pangestu dan Muhammad Lutfi berfoto bersama pendukung Indonesia Fashion Week 2014 yang terdiri atas pemerintah, asosiasi, desainer, media pengamat mode.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu (kiri) bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) saat mengunjungi salah satu stand produk dalam negeri.

Dua penari saat beraksi di atas panggung sebelum acara Indonesia Fashion Week 2014 diresmikan.

Sejumlah penari saat beraksi di atas panggung dalam meramaikan pergelaran ajang Indonesia Fashion Week 2014 yang resmi dibuka hari Kamis (20/2) ini.

Sejumlah model saat beraksi memeragakan busana rancangan salah satu desainer Indonesia di atas panggung catwalk.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pergelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2014 resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Kamis (20/2).

Usai meresmikan pembukaan perhelatan mode akbar itu, Mari Elka Pangestu bersama Muhammad Lutfi berkesempatan mengunjungi sejumlah gerai pameran yang digelar di lobby JCC. Berbagai produk mode dari berbagai desainer dan usaha kecil menengah memenuhi ruang pameran tersebut.

Ajang Indonesia Fashion Week yang memasuki penyelenggaraan ketiga kalinya, dan digelar selama tiga hari mulai dari 20 sampai dengan 23 Februari 2014, merupakan bagian dari upaya memajukan fashion Indonesia. Indonesia Fashion Week yang juga didukung Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, selain Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Perdagangan, menetapkan target menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion yang dapat diperhitungklan keberadaannya di dunia global.

Hal tersebut yang mendorong lahirnya gerakan Local Movement yang merupakan sebuah gerakan ajakan dalam mencintai produk-produk asli Indonesia.

Editor : Sotyati