Indonesia Harus Punya Visi Lingkungan yang Jelas
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Indonesia harus punya konsep utama tentang lingkungan dan yang terpenting adalah keberlanjutan implementasi dari visi yang telah dijabarkan.
“Kita harus berpikir secara bersamaan mengenai visi lingkungan, yakni bagaimana membangun berbagai infrastruktur demi kepentingan manusia, saat ini tetapi juga dalam konstitusi harus ada keberlanjutan, itu sebenarnya visi lingkungan,” kata Wahjudi Wardojo, Penasihat Senior untuk Kebijakan Terestrial The Nature Conservancy (TNC) di hadapan para pemerhati lingkungan dan media, Kamis (27/11), di kantor TNC yang terletak di Jl. Iskandarsyah, Jakarta.
Wahjudi beralasan bahwa visi lingkungan penting bagi Indonesia, karena demi terciptanya kerukunan manusia di bumi. Keberlanjutan dalam pelestarian lingkungan penting karena, menurut Wahjudi saat ini yang terpenting bagaimana menciptakan keadilan dalam bidang lingkungan.
“Keadilan dalam konteks ekonomi contohnya kalau pak dillon bekerja 10 jam sehari dapat 100 ribu rupiah saya juga dapat 100 ribu rupiah mungkin ya, tetapi mungkin juga tidak, dalam konteks lingkungan berbeda,” Wahjudi menganalogikan.
Wahjudi menegaskan bahwa dalam lingkungan berbeda penerapan dan contohnya, karena keadilan di dalam konteks lingkungan ditinjau dari aspek volume, nilai dan dimensi spasial.
Tentang volume dan nilai contohnya adalah segala bentuk kemewahan dan keteraturan yang ada di Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa seharusnya dapat dinikmati penduduk Indonesia yang tinggal di Papua, Wahjudi menambahkan dalam contoh keadilan lingkungan pada dimensi spasial contohnya keutuhan alam Indonesia yang ada saat ini harus dapat dinikmati hingga generasi sepuluh hingga beberapa abad mendatang.
Lebih lanjut, keadilan di sektor lingkungan perlu diawali dari adanya kesadaran dari semua pihak bahwa harus ada kearifan lokal yang menyentuh aspek manusia.
“Saat ini perlu adanya manajemen ekosistem, terutama pemberian wewenang kepada hak masyarakat adat untuk pengelolaan tanah mereka sebagai salah satu potensi sumber daya alam yang besar di Indonesia,” kata Abdul Halim, Penasihat Senior untuk Kebijakan Kelautan TNC.
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada masyarakat adat tentang pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Abdul Halim menambahkan, karena penduduk lokal lebih tahu bagaimana memperlakukan alam sekitar, daripada perusahaan swasta yang membuka ruang untuk industri di daerah terpencil.
“Kelompok adat harus memperkuat tataran budaya guna pengelolaan SDA lokal,” Abdul Halim mengakhiri penjelasannya.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...