Indonesia-Inggris Lanjutkan Kerja Sama Peningkatan Pendidikan Agama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia akan melanjutkan kerja sama terkait peningkatan pendidikan agama dan keagamaan dengan Inggris. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan hal itu seusai bertemu Menteri Negara Inggris untuk Negara Persemakmuran dan PBB, Tariq Ahmad, Baron Ahmad of Wimbledon, di Jakarta.
“Kita akan terus mengembangkan kerja sama dengan Inggris. Ke depan kita bisa kembangkan misalnya banyak buku karya pemikir kita yang bisa diterjemahkan ke bahasa Inggris,” kata Menag, Selasa (30/10), seperti dilaporkan Indah Limy yang dilansir kemenag.go.id.
Hal ini menurut Menag perlu dilakukan agar pemikiran bangsa Indonesia terkait pendidikan agama dan keagamaan dapat didesiminasikan di tingkat dunia. “Karena saat ini kita telah menjadi warga dunia. Dan ini bisa menjadi upaya kita untuk membangun peradaban bersama,” kata Menag.
Ia mengemukakan, saat ini Indonesia dan Inggris telah banyak melakukan kerja sama terkait pendidikan agama dan keagamaan. Mulai dari pertukaran pelajar, pelatihan-pelatihan pengembangan diri terkait dengan keterampilan keagamaan, hingga pengiriman penerima beasiswa doktoral.
“Penyuluh-penyuluh agama kita misalnya, telah mengikuti pelatihan untuk mengembangkan tidak hanya wawasan tetapi juga keterampilan. Kita juga telah mengirimkan guru-guru madrasah kita untuk short course di Inggris,” Menag menjelaskan.
Sebelumnya, Lord Ahmad, yang juga utusan khusus Perdana Menteri Inggris bidang Kerukunan Antar-Umat Beragama memberi apresiasi terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia. “Indonesia, meskipun masih banyak tantangan yang harus diselesaikan, sudah bisa menjadi contoh praktis bagaimana toleransi beragama dapat diwujudkan,” ungkap Lord Ahmad.
Menanggapi Menag, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, yang turut mendampingi Lord Ahmad, menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi Indonesia mendesiminasikan pemikiran para ahli agama.
“Tahun depan, kami akan mengadakan London Book Fair. Itu salah satu pameran buku terbesar di dunia. Indonesia akan menjadi salah satu negara yang berpartisipasi. Ini menjadi kesempatan menduniakan kebudayaan Indonesia, gaya hidup Indonesia, serta saya kira pemikiran-pemikiran keagamaan Indonesia,” kata Moazzam Malik.
Ia pun berharap ada kesempatan untuk menerjemahkan beberapa buku agama, khususnya buku agama islam yang maju dari indonesia. “Jadi umat Muslim seluruh dunia bisa mengakses pemikiran Indonesia, yang saya kira sangat berguna. Harapan kami indonesia akan menjadi contoh yang menginspirasi umat Muslim,” tutur Duta Besar yang kerap bertandang ke lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia ini.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...