Indonesia Kecam Serangan Bom di Suriah Utara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia mengecam peristiwa serangan bom terhadap rombongan pengungsi di Suriah utara yang merenggut banyak korban jiwa termasuk anak-anak, pada Sabtu (15/4).
"Indonesia kembali menegaskan bahwa aksi teror atau kekerasan dalam bentuk dan untuk alasan apapun tidak dapat ditoleransi," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (17/4).
Terkait serangan teror dan situasi keamanan di Suriah, Kementerian Luar Negeri menyampaikan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah yang membutuhkan informasi dan atau bantuan untuk menghubungi "hotline" Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus pada nomor +963954444810.
KBRI Damaskus beralamat di Mazzech, Eastern Villas, Madina Al-Munawwara Street 132, Block No. 270/A Building No. 26, Damascus, Syria (P.O.BOX 3530 Damascus).
Pemerintah Indonesia juga mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dapat segera menyelesaikan konflik di Suriah.
Sedikitnya 70 orang tewas dan 128 lainnya menderita luka dalam ledakan pada Sabtu (15/4), yang mengenai titik berkumpul bus-bus pembawa pengungsi yang dievakuasi dari dua kota propemerintah di Suriah utara.
Serangan itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri menggunakan truk pengangkut kentang. Ledakan terjadi di Rashideen, daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah pedesaan provinsi Aleppo.
Di daerah itu, bus-bus yang akan mengangkut 5.000 warga Syiah propemerintah sedang menunggu pengaktifan kembali kesepakatan yang dirancang untung mengamankan perjalanan mereka ke daerah yang dikendalikan pemerintah di Aleppo. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...