Indonesia Kurang Terasah di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis senior putri dan Ketua Harian Persatuan Bulu Tangkis (PB) Jaya Raya, Imelda Wiguna, mengatakan saat ini para pebulu tangkis Indonesia kurang jam terbang atau pengalaman saat menghadapi kejuaraan bulu tangkis beregu.
“Kita mereferensi ke prestasi (bulu tangkis, Red) Indonesia di Thomas dan Uber Cup, kita selalu kesulitan kalau main beregu, karena kurangnya kejuaraan seperti ini (nomor beregu, Red) dan anak-anak ini harus dibiasakan main beregu sejak dini,” kata Imelda di sela-sela penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Spesialis Beregu Pembangunan Jaya Cup 2015, di Hall Bulu Tangkis Asia Afrika, Senayan, Jakarta, hari Rabu (15/12).
Imelda menyebut di Indonesia kejuaraan bulu tangkis beregu kurang, sehingga saat menghadapi ajang resmi di kalender BWF (Federasi Bulu Tangkisi Dunia) seperti Piala Thomas dan Uber, atau Piala Sudirman, Indonesia sulit mengulangi keberhasilan pada 2002.
“Setelah terakhir merebut Piala Thomas di Guangzhou (Tiongkok, Red) tahun 2002, Indonesia selalu kalah dalam setiap ajang beregu dunia, mulai dari Piala Thomas, Piala Uber, hingga Sudirman,” kata dia.
“Jadi lewat kejuaraan beregu junior ini (Pembangunan Jaya Cup 2015, Red) para pemain diharapkan sejak dini dibiasakan bertanding dan merasakan bagaimana beratnya tekanan mental turun di nomor beregu,” kata dia.
Imelda menjelaskan dalam Pembangunan Jaya Cup 2015 delapan klub bulu tangkis ambil bagian, terbagi dalam dua grup.
Di Grup A dihuni Jaya Raya Jakarta, Exist Jakarta, SGS PLN Bandung, Candra Wijaya Jakarta. Sementara Grup B dihuni Djarum Kudus, Mutiara Bandung, Semen Gresik, dan Tangkas Jakarta.
Permainan bulu tangkis beregu yakni, dalam satu pertandingan dua klub mempertandingkan pebulu tangkis berbeda nomor yakni ganda putra, putri, campuran, tunggal putra, dan putri.
Berdasar klasemen pada situs pertandingan tournamentsoftware.com, hari Rabu (16/12) Jaya Raya Jakarta masih kokoh di puncak Klasemen Sementara Grup A setelah berhasil meraih kemenangan atas Candra Wijaya International Badminton Center (CWIBC) dengan skor telak 5-0, dan SGS PLN Bandung dengan skor telak 5-0.
Tak jauh berbeda dengan Jaya Raya Jakarta, Exist Jakarta juga mendulang hasil positif. Dari dua kali melakoni pertandingan, Exist Jakarta berhasil mengalahkan SGS PLN Bandung dengan skor 5-0 dan menumbangkan CWIBC dengan skor 4-1. Exist Jakarta berada di urutan kedua klasmen sementara grup A dibawah Jaya Raya Jakarta.
Sementara itu Di grup B persaingan ketat terjadi antara Djarum Kudus dan Mutiara Cardinal Bandung. Mutiara Cardinal Bandung meraih poin penuh dari dua kali pertandingan yang dimainkan.
Semen Gresik berhasil dikalahkan dengan skor telak 5-0 sementara Tangkas Jakarta juga dibungkam dengan skor 3-2.
Unggulan lainnya di grup B Djarum Kudus juga masih terlalu tangguh untuk lawan-lawannya. Djarum berhasil unggul telak 5-0 atas Semen Gresik di pertandingan pertama dan menang kembali dengan skor 5-0 atas Tangkas Jakarta pada pertandingan kedua.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...