Indonesia Layak Jadi Center Of Exellence Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan bahwa Indonesia sangat layak menjadi center of exellence, menjadi pusat keunggulan kajian-kajian di dunia.
Untuk itu, menjadi tugas aparatur Ditjen Pendidikan Islam untuk menjadikan lembaga pendidikan Islam menjadi pusat keunggulan, yang akan menjadi rujukan, referensi, dan kiblat studi Islam di dunia.
Menurut Kamaruddin, ada hal-hal yang spesifik yang kita miliki dan orang lain tidak mempunyai. Hal itulah, lanjut Kamaruddin, yang dimaksud dengan distingtif, karakter yang membedakan kita dengan lainnya. Sayang, hal itu kurang diungkap, kurang disampaikan di publik.
Kenapa Indonesia layak? Kamaruddin mengemukakan beberapa alasan, antara lain, Indonesia merupakan Negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Indonesia juga mempunyai lembaga pendidikan Islam terbanyak di dunia.
“Indonesia adalah negara yang bisa mempertemukan Islam dan demokrasi. Indonesia mempunyai keislaman yang moderat. Pemerintah Indonesia mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan. Anggaran sebesar 20 persen itu hanya ada di Indonesia, di negara lain itu tidak ada,” kata Kamaruddin Amin, saat menutup Pelatihan Jurnalistik Pegawai tahap II yang diselenggarakan di Bogor mulai Jumat (31/10) sampai dengan Minggu (2/11).
“Indonesia itu adalah negara komandannya Asia Tenggara. Alasan-alasan inilah yang menurut saya yang mendukung Indonesia menjadi pusat center of exellence, sebagai pusat keunggulan , agar Indonesia menjadi kiblat, menjadi pusat keunggulan kajian islam di dunia, mulai tingkat dasar sampai tinggi,” kata dia.
Sebagai langkah nyata mewujudkan hal itu, Kamaruddin mengaku bahwa pada tahun ini, Ditjen Pendidikan Islam akan segera melaunching beberapa program strategis dan itu rencananya akan dilakukan di Istana Negara.
Launching yang direncanakan, Launching 12 Perguruan Tinggi Islam yang melakukan transformasi dari STAIN ke IAIN dan dari IAIN ke UIN, launching 1.000 Doktor, launching Pendidikan Diniyah Formal, Launching 1.000 hafidz dan Mahad ‘Aly.
“Itu direncanakan tahun ini. Sedang dicarikan waktu di Istana Negara,” katanya. (kemenag.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Presiden Prabowo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden M...
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan ...