Indonesia Minta Dukungan G7 untuk Presidensi Indonesia di G20
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyampaikan harapan agar negara-negara G7 memberikan dukungan penuh pada presidensi Indonesia di G20. Hal tersebut disampaikan Retno saat mengikuti pertemuan G7 secara virtual dari Jakarta, Minggu (12/12).
“Saya menjelaskan mengenai prioritas presidensi Indonesia, karena memang secara khusus Inggris meminta saya untuk menjelaskan prioritas presidensi Indonesia di G20 yaitu: penguatan arsitektur kesehatan global, transisi energi dan transformasi digital. Dalam kaitan ini saya menyampaikan harapan agar negara-negara G7 memberikan dukungan penuh pada keketuaan Indonesia di G20,” kata Retno Marsudi.
Terkait keamanan kesehatan global dan vaksin, Retno menyampaikan bahwa negara-negara kategori Advance Market Commitment (AMC) baru menerima 505 juta dosis atau 53 persen dari target 2021 sebesar 950 juta dosis.
“Ada tiga hal yang menjadi penyebabnya: kelangkaan suplai karena ketidaksetaraan akses terhadap produksi dan distribusi vaksin; kurangnya kapasitas penyerapan negara-negara penerima; dan masa kedaluwarsa vaksin yang singkat,” kata dia.
Namun, berita baiknya adalah COVAX AMC telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 10,9 miliar dolar AS (setara Rp 155,9 triliun) atau 17 persen lebih banyak dibanding target 2021 yang sebesar 9,3 miliar dolar AS (Rp 133 triliun).
“Saya sampaikan apresiasi terhadap negara-negara G7 atas dukungan mereka terhadap pendanaan COVAX. Namun kita masih melihat adanya kesenjangan vaksinasi yang lebar antara negara maju dan negara berkembang,” ujar dia.
Persoalan tersebut harus diatasi dan G7 dapat memainkan peran penting untuk mempersempit kesenjangan tersebut, antara lain dengan memastikan kesetaraan akses dan memperkuat rantai pasok kesehatan global, termasuk melalui TRIPS waiver ( pembebasan dari perjanjian hak kekayaan intelektual) untuk mendukung produksi vaksin lokal dan solusi medis kritikal.
“Dalam jangka panjang, saya menyampaikan dua hal yang perlu menjadi fokus kita bersama. Pertama, memperkuat dukungan finansial terhadap kesiapsiagaan pandemi. Negara berkembang memerlukan dukungan finansial yang lebih berkelanjutan dan tidak sekedar ad-hoc. Isu ini juga menjadi salah satu prioritas presidensi Indonesia di G20,” kata dia.
Oleh karena itu Indonesia berharap agar G20 Joint Finance-Health Task Force dapat berhasil dalam menjajaki modalitas bagi terciptanya mekanisme dukungan yang lebih baik.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...