Indonesia Pasang Target 10 Besar Kejuaraan Dunia Wushu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Penyelenggara Kejuaraan Dunia Wushu 2015, I Gusti Kompyang (IGK) Manila, mengatakan Indonesia memasang target untuk masuk ke peringkat 10 besar dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Wushu 2015.
“Paling nggak kita bisa sepuluh besar lah, kalau mau melampaui China (Tiongkok, Red) atau Iran kita musti kerja keras lebih lama,” kata IGK Manila kepada satuharapan.com, hari Jumat (13/11) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
"Sekarang kan kita realistis aja, memang kalau di Asian Games dan SEA Games kita masih bisa bicara banyak, tapi kita usahakan sekarang (Kejuaraan Dunia Wushu 2015, Red) akan lebih baik dari dua tahun lalu,” IGK Manila menjelaskan.
Manila menjelaskan kala itu, Indonesia ada di urutan ke-11 dengan satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Satu-satunya medali emas disumbangkan Lindswell Kwok.
Kejuaraan Dunia Wushu 2015, Bentuk Kepercayaan
Manila mengatakan bahwa penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Jakarta mulai Jumat (13/11) sampai dengan Rabu (18/11) merupakan bentuk kepercayaan dari organisasi wushu dunia (IWUF/International Wushu Federation) kepada Indonesia.
“Untuk itu jangan disia-siakan, kami akan berusaha menjadi penyelenggara yang baik,” kata Manila.
Manila menjelaskan bahwa IWUF tidak hanya menyelenggarakan kejuaraan dunia wushu berskala umum, namun dalam beberapa kesempatan juga menyelenggarakan kejuaraan dunia wushu usia junior, kejuaraan dunia wushu khusus nomor sanda (pertarungan), kejuaraan dunia wushu nomor taolu (jurus).
“Setiap organisasi wushu per kontinen (benua, Red) juga menyelenggarakan kejuaraan sendiri,” dia mengakhiri penjelasannya.
Catatan Wikipedia menjelaskan Kejuaraan Dunia Wushu kali pertama diselenggarakan pada 1991 di Beijing, Tiongkok, kemudian tahun 1993 diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dan pada 1995 di Baltimore, Amerika Serikat.
Pada 1997 diselenggarakan di Roma, Italia, pada 1999 diselenggarakan di Hong Kong, lalu pada 2001 diadakan di Yerevan, Armenia, pada 2003 diadakan di Makao, pada 2005 diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, pada 2007 di Beijing, Tiongkok, pada 2009 diadakan di Toronto, Kanada, pada 2013 diselenggarakan kembali di Kuala Lumpur, Malaysia, sebelum akhirnya pada 2015 di Istora Senayan, Jakarta.
Terhitung sejak penyelenggaraan kali pertama kejuaraan ini di Beijing, tercatat Tiongkok meraup total perolehan medali terbanyak dengan 139, dengan perincian 131 medali emas, 7 perak, dan 1 perunggu. Di urutan kedua Vietnam dengan total 107 medali, dengan perincian 29 medali emas, 39 medali perak, dan 37 medali perunggu.
Peringkat ketiga ditempati Iran yang mengumpulkan total 64 medali dengan perincian 29 medali emas, 16 medali perak, 19 medali perunggu, urutan keempat ditempati Hong Kong dengan total 95 medali dengan perincian 25 medali emas, 45 medali perak, 25 medali perunggu.
Peringkat kelima ditempati Rusia dengan total 71 medali, dengan perincian 24 medali emas, 22 medali perak, dan 25 medali perunggu.
Editor : Eben E. Siadari
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...