Indonesia Posisi Net Importir, Penurunan BBM Dinilai Baik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kebijakan Pemerintah melakukan penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai lebih baik karena Indonesia saat ini di posisi net importir.
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hendrawan Supratikno menjelaskan, Indonesia saat ini di posisi net exportir yang artinya lebih banyak yang dikomsumsi dari pada diekspor sehingga penurunan ini dinilai baik, selain itu, penurunan BBM sangat berdampak kepada penerimaan tetapi yang perlu diingat beban untuk mengimpor juga berkurang, kecuali kalau Indonesia di posisi net eksportir penurunan harga BBM pasti tidak menguntungkan.
"Kalau Indonesia di posisi net exportir yang artinya lebih banyak mengekspor dari pada yang diimpor maka naiknya BBM pasti menguntungkan Indonesia," katanya kepada Satuharapan.com di Tjikini Cafe, Jakarta pada hari Kamis (7/1).
Dia juga mengatakan, pemerintah Indonesia saat ini memiliki peluang untuk melakukan hilirisasi sehingga Pemerintah Indonesia bisa melakukan ekspor BBM yang sudah diolah.
"Sebagai penghasil BBM mentah, Indonesia sejak dulu harusnya mengelolah BBM mentah menjadi BBM yang siap jadi karena nilai harga BBM yang sudah diolah lebih mahal 10 kali lipat dari harga BBM mentah," katanya.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...