Indonesia Raih Medali Emas Olimpiade Biologi Internasional 2019
HONGARIA, SATUHARAPAN.COM – Tim Olimpiade Biologi Indonesia berhasil memboyong empat medali pada Olimpiade Biologi Internasional ke-30 atau 30th International Biology Olympiad (IBO) yang diselenggarakan di Szeged, Hongaria, pada 14 – 21 Juli 2019. Keempat medali tersebut adalah 1 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Medali emas diraih oleh Aditya David Wirawan dari SMAK 1 Petra, Surabaya. Medali perak diraih oleh Nedi Sawego Yogya dari SMA Pribadi Bandung dan Made Ayu Utami Intaran dari SMAN 21 DKI Jakarta.
Sementara medali perunggu berhasil diraih Hanif Al Husaini dari SMAN 1 Salatiga. Saat ini Made Ayu Utami Intaran telah diterima di Fakultas Teknologi Industri ITB, sedangkan Nedi Sawego Yogya, telah diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Sementara dua siswa lainnya masih duduk di bangku SMA.
Pelajar Indonesia yang menjadi peserta IBO 2019, merupakan hasil seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi, yaitu Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2018 di Padang, Sumatera Barat. Mereka dibina oleh tim pengajar dan asisten dari Tim Olimpiade Biologi Indonesia sebelum bertanding dalam IBO 2019.
IBO ke-30 dibuka secara resmi dibuka pada Hari Minggu, 14 Juli 2019 di National Theater kota Szeged, 175 km dari Budapest.
Para peserta harus mengikuti dua jenis ujian, yaitu praktikum dan teori. Pada Selasa, 16 Juli 2019, peserta mengerjakan ujian praktikum dengan empat topik yang dikerjakan selama masing-masing 1,5 jam. Keempat topik tersebut yaitu Biokimia; Fisiologi Hewan dan Biologi Molekuler; Anatomi Hewan, Ekologi, dan Sistematik Tumbuhan; serta Bioinformatik dan Neurobiologi. Kegiatan tes praktikum dilaksanakan di Andras Dugonics Piarist Grammar School.
Pada topik Biokimia, peserta membuat analisis jenis gula dengan kromatografi lapis tipis dan identifikasi jenis pati pada tumbuhan, serta set up microbial fuel cell.
Pada topik Fisiologi Hewan dan Biologi Molekuler, peserta diminta untuk menentukan kadar gula darah menggunakan glucometer, dan melakukan analisis mutasi hasil genetik editing CRISPR-Cas9. Dalam topik Anatomi Hewan, Ekologi dan Sistematik Tumbuhan, peserta melakukan identifikasi tanaman rumput, ekologi padang rumput, dan isolasi jaringan otot dan saraf dari leher dan sayap ayam. Kemudian untuk topik Bioinformatik dan Neurobiologi, mereka melakukan analisis data bioinformatika dan aktivitas neurobiologi menggunakan perangkat lunak.
Selanjutnya, pada Kamis, 18 Juli 2019, peserta IBO 2019 mengerjakan dua set soal teori dengan total waktu pengerjaan selama enam jam. Ujian teori dilaksanakan di perpustakaan terbesar di Eropa Tengah, yaitu di perpustakaan Universitas Szeged.
Selama pelaksanaan IBO 2019 di Szeged, tim Indonesia didampingi enam pendamping. Beberapa di antaranya berperan sebagai juri internasional. Keenam pendamping tersebut adalah Dr Agus Dana Permana, Dr Ahmad Faizal Staf, dan Dr Ramadhani Eka Putra, staf Pengajar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati di Institut Teknologi Bandung; Danang Chrysnanto dari ETH Zurich, Arif Ibrahim Ardisasmita dari University of Utrecht, dan Jim Bar Pen dari Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud.
Para juri pendamping negara-negara lain umumnya merupakan guru, dosen, maupun profesor dari universitas-universitas terkemuka di beberapa negara maju. Selain menerjemahkan soal ke bahasa negara masing-masing, juri dari berbagai negara bekerja sama dalam menelaah soal-soal tes (praktikum dan teori), sehingga meningkatkan kualitas soal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi modern.
Tim Olimpiade Biologi Indonesia tiba di Tanah Air pada Senin, 22 Juli 2019. (kemdikbud.go.id)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...