Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Ekonomi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia dan Rusia mempererat kerja sama bilateral dalam bidang perdagangan, industri, investasi, energi, transportasi, infrastruktur, budaya, pariwisata, teknologi tinggi maupun kesehatan untuk memperkuat hubungan bilateral yang selama ini telah terjalin dengan baik.
"Melalui penyelenggaraan forum bisnis kedua negara ini diharapkan akan muncul kesepakatan-kesepakatan bisnis baru guna meningkatkan kerja sama ekonomi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengikuti Sidang Komisi Bersama ke 11 Indonesia-Rusia di Jakarta, Senin (31/10).
Dalam kesempatan tersebut ikut hadir Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Denis V Manturov beserta puluhan pengusaha besar asal Rusia.
Darmin memastikan kedua negara akan mencari terobosan dan langkah strategis lainnya untuk meningkatkan nilai perdagangan yang masih stagnan, salah satunya melalui peningkatan ekspor produk non migas Indonesia ke Rusia secara langsung.
"Hal tersebut menjadi penting karena selama ini sebagian kegiatan perdagangan antara kedua negara dilakukan melalui negara ketiga," kata Darmin.
Pada periode Januari-Juli 2016, total perdagangan bilateral mencapai 1,07 miliar dolar AS atau turun sekitar 4,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang menunjukkan angka sebesar 1,1 miliar dolar AS.
Sebelumnya, dari sisi nilai total perdagangan bilateral pada periode 2015 hanya mencapai 1,98 miliar dolar AS atau turun sebesar 25 persen dari tahun 2014 yang tercatat sebesar 2,64 miliar dolar AS.
Dalam bidang investasi, berdasarkan catatan BKPM, realisasi investasi Rusia di Indonesia secara kumulatif dalam periode 2010 hingga triwulan II-2016 tercatat mencapai 8,95 juta dolar AS dengan 76 proyek.
Pada periode semester I-2016, terdapat 14 proyek investasi dengan total realisasi sebesar 731,3 ribu dolar AS.
Darmin memastikan Indonesia terus mengundang Rusia untuk melakukan investasi dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang diberikan termasuk yang tercakup dalam Paket Kebijakan Ekonomi jilid X yaitu revisi Daftar Negatif Investasi (DNI).
"Rusia juga diundang untuk menanamkan modalnya pada proyek infrastruktur dengan skema Public Private Partnership (PPP) yang berstatus siap untuk ditawarkan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, kedua negara juga telah menandatangani Agreed Minutes of the Eleventh Session of Intergovermental Indonesian-Russian Joint Commission on Trade, Economic and Technical Cooperation yang mencakup berbagai program kerja sama strategis.
Selain itu, juga telah dilakukan penandatanganan Reinsurance Agreement antara JSC "EXIAR" dan Asuransi ASEI (ASEI RE) untuk penjaminan dan memberikan kepastian berbisnis dalam bidang perdagangan bagi para eksportir, importir serta investor di kedua negara.
Kedua negara juga menyaksikan penandatanganan MoU on Establishment of International Aerospace Fund antara Rusnano dan PT Wijaya Infrastruktur Indonesia yang dapat turut membantu pengembangan komunikasi satelit, desain dan produksi pesawat dan helikopter, sistem navigasi, komponen satelit luar angkasa, serta komunikasi nirkabel. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...