Indonesia Telah Terima Undangan Inaugurasi Donald Trump
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, mengatakan Indonesia telah menerima undangan inaugurasi pelantikan Presiden terpilih AS, Donald Trump, dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (United States Department of State, DOS).
Menurut Arrmanatha, undangan disampaikan DOS kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika Serikat. Namun dia tidak dapat menjelaskan kapan waktu undangan itu diserahkan dan siapa duta besar RI di AS yang dipastikan hadir pada acara yang akan berlangsung pada hari Jumat 20 Januari 2017.
“Undangan yang disampaikan state department adalah kepada corps diplomatik di AS. Dalam hal ini yang terima undangan adalah Dubes RI di AS,” kata Arrmanatha kepada satuharapan.com dalam pesan singkat, hari Rabu (18/1) sore.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, juga belum mengetahui siapa yang akan hadir di acara pelantikan Donald Trump. Dia mengatakan akan segera menanyakan ke Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi terkait perwakilan Indonesia itu.
“Saya cek ke Bu Menlu (Retno) dulu. Kita belum tahu. Saya belum cek ke Menlu,” kata Pratikno kepada satuharapan.com di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari Rabu (18/1) sore.
Sampai dengan sore ini, belum dipastikan siapa perwakilan Indonesia yang akan hadir di Capitol Amerika Serikat yang terletak di Washington, D.C. Berdasarkan laman Kementerian Luar Negeri kemlu.go.id, berikut ini daftar perwakilan Indonesia di AS.
Embassy of the Republic of Indonesia in Washington D.C., Ambassador H. E. Budi Bowoleksono
Permanent Mission of the Republic of Indonesia to the United Nations, Ambassador H.E. Dr. Desra Percaya.
Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston, Consul General Henk Edward Saroinsong.
Consulate General of the Republic of Indonesia in Los Angeles, Consul General Umar Hadi.
Consulate General of the Republic of Indonesia in New York, Consul General Ghafur Akbar Darma Putra.
Consulate General of the Republic of Indonesia in San Fransisco, Consul General Ardi Hermawan.
Consulate General of the Republic of Indonesia in Chicago, Consul General Andriana Supandy.
Honorary Consulate of the Republic of Indonesia in Hawaii, H.E. Patrick K. Sullivan.
Boikot dari Partai Demokrat
Sementara itu, puluhan anggota dewan dari partai Demokrat telah mengumumkan mereka tidak akan menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada hari Jumat (20/1) mendatang.
Hingga saat ini sudah ada 55 anggota kongres yang telah menyatakan absen pada hari bersejarah bagi warga AS itu. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah dalam beberapa hari terakhir menjelang pelantikan menyusul penghinaan yang dilakukan Trump kepada anggota dewan, John Lewis yang menurutnya sudah keterlaluan.
Trump mengecam ikon hak-hak sipil pada hari Sabtu (14/1) pagi setelah Lewis mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Jumat (13/1) yang menyatakan ia tidak menganggap Trump sebagai “Presiden yang sah”. Lewis, anggota dewan dari partai Demokrat yang mewakili Georgia ini menegaskan dia tidak akan menghadiri pelantikan.
“Anggota dewan John Lewis harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperbaiki dan membantu wilayahnya yang kondisinya sudah mengerikan dan berantakan daripada mengeluhkan tentang hasil Pemilu,” kata Trump di Twitter pada Sabtu (14/1) pagi. “Dia hanya bicara, bicara dan bicara. Tidak ada aksi atau hasil nyata. Menyedihkan!”
Komentar Trump ini telah memicu kemarahan dan dukungan bagi Lewis yang pernah bersama-sama dengan Martin Luther King Jr memperjuangkan kesetaraan di AS. Anggota Kongres Yvette Clark dari New York mengatakan di Twitter pada hari Sabtu (14/1) bahwa dia tidak akan menghadiri pelantikan karena komentar Trump.
“Ketika Anda menghina @repjohnlewis, Anda menghina Amerika.”
Anggota dewan dari Partai Demokrat lainnya, Mark Takano dan Judy Chu yang mewakili California juga mengatakan hal yang serupa di Twitter, pada hari Sabtu (14/1). Mereka tidak akan menghadiri pelantikan tersebut sebagai wujud solidaritas terhadap Lewis.
Anggota dewan lainnya, Ted Lieu yang mewakili California menyatakan melalui Twitter, bahwa dia tidak mengingkari Trump memenangkan Electoral College. Tapi dia tidak bisa menerima pernyataan Trump yang menurutnya tidak mewakili tingkah laku orang Amerika.
“Trump yang kehilangan suara populernya telah membuat serangkaian pernyataan rasis, seksis dan fanatik,” kata Lieu. “Selain itu, ia telah menyerang orang tua Gold Star, veteran seperti John McCain dan sekarang ikon hak-hak sipil, John Lewis.”
Sementara itu anggota dewan dari Partai Demokrat, Mark Pocan dari Wisconsin juga memiliki pendapat yang sama.
“Saya berencana menghadiri pelantikan pada hari Jumat (20/1) untuk menghormati kantor presiden, dan berencana pulang setelah itu untuk ikut serta dalam Women’s March di Madison pada hari Sabtu (21/1),” kata dia.
“Namun, setelah pertimbangan panjang berdasarkan dokumen peretasan Rusia dan pencalonan Trump, penanganan konflik ini dan cuitan yang ofensif akhir pekan ini tentang pahlawan nasional kita, John Lewis, saya tidak akan menghadiri pelantikan itu.”
Beberapa anggota dewan lebih memilih menghadiri aksi unjuk rasa Women’s March di Washington bahkan beberapa di antaranya ada yang ikut di wilayahnya masing-masing.
Tim transisi Trump hingga saat ini tidak menjawab pertanyaan ABC News mengenai ketidakhadiran puluhan anggota dewan tersebut.
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...