Industri Kreatif E-sports, Ciptakan Peluang Karir Baru di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM, E-sports masih menjadi hal baru di Indonesia. Pro dan kontra industri e-sports kerap kali terjadi, begitu juga bagi orang tua yang memiliki anak di usia remaja. Lewat salah satu rangkaian kegiatan PENABUR E-sport Tournament (PESTA) 2023 yang diadakan oleh SLTAK PENABUR Jakarta, yakni parents webinar, akan menjawab berbagai pertanyaan di benak orang tua terkait e-sports.
Parents webinar PESTA 2023 bertajuk "Karir di Industri Esport, Situasi Terkini dan Perkembangannya di Masa Depan" diselenggarakan pada, Sabtu, 11 Februari 2023 secara hybrid di Aula SMAK 7 PENABUR dan disiarkan langsung dari Youtube Channel BPK PENABUR Jakarta pada Sabtu, 11 Februari 2023.
Melalui webinar ini kami ingin menginformasikan kepada orang tua bahwa anak tidak hanya sekedar bermain games, tetapi juga memiliki peluang untuk berkarir di industri e-sports. Dari sudut pandang psikologis, kita juga akan mengkaji mengenai bagaimana dukungan orang tua dalam membimbing dan membantu anak-anak untuk mencapai potensi dirinya, jelas Iening Ananta, pengurus BPK PENABUR Jakarta dalam sambutannya.
Tujuan yang disampaikan Iening tersebut disambut baik oleh para orang tua yang begitu antusias berpartisipasi dalam parents webinar PESTA 2023. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk pada kolom komentar YouTube Channel BPK PENABUR Jakarta.
Parents webinar yang dipandu oleh Nathalie Indry, menghadirkan empat narasumber yaitu Mariska Johana, psikolog klinis anak dan remaja sekaligus alumnus BPK PENABUR Jakarta, B. Robert Siedharta Halim, Head Bussiness Development RRQ Academy, Bramanthyo Rinaldy, General manager E-sport Team, TEAM RRQ, dan Wijaya Nugroho, Head of Business Development, E-sport & Community Garena.
Mariska Johana memaparkan orang tua perlu untuk mendukung anak yang memiliki potensi di bidang e-sports karena gaming dan e-sports adalah dua hal yang berbeda. Gaming hanya memberikan kesenangan saja, sedangkan e-sports menumbuhkan jiwa competitive, di mana harus ada strategi dan teori yang dipelajari yang kemudian dianalisa oleh si anak, papar Mariska kepada peserta webinar. Mariska menambahkan bahwa dalam e-sports dapat membantu meningkatkan kemampuan soft skills, mulai dari berpikir dan membuat perencanaan strategis, problem solving, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama, leadership, hingga kemampuan pengelolaan emosi pada saat bermain.
Kemampuan orang tua dalam mengelola emosi anak khususnya pada saat anak kalah bermain adalah hal yang harus dimiliki. Mariska menyebutkan orang tua harus mampu memvalidasi perasaan emosi anak, namun harus mampu pula mengarahkannya pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya, orang tua mengajak anak untuk menganalisis kekalahan yang disebabkan apa, kedepannya harus bagaimana. Itu semua tentunya orang tua harus terlebih dahulu menjalin hubungan dan membangun komunikasi yang baik dengan anak.” ujar Mariska.
Selain bermanfaat bagi perkembangan dan kemampuan anak, industri kreatif e-sports juga menyediakan alternatif karir yang menjanjikan. Hal ini disampaikan oleh B. Robert Siedharta Halim, Head Business development RRQ Academy.
“Sebagai industri kreatif yang baru di Indonesia, saya melihat bahwa banyak sekali peluang untuk dapat berkarir di e-sports. Mulai dari atletnya atau kita sebut pro player, manager team, pelatih, orang finance, bidang perpajakan, marketing, public relations, dan masih banyak lagi.” ungkap Robert.
Robert menyebutkan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan untuk terjun di dunia e-sports adalah harus mempunyai passion. Ia mencontohkan salah satu karir yang dapat dijalankan industri e-sports yakni menjadi manager team sama seperti Bramanthyo Rinaldy. Bramanthyo mengatakan bahwa ia bekerja sama seperti karyawan lainnya, bekerja secara profesional selama delapan jam sehari.
“Menjadi manager team, saya tidak hanya harus memahami permainan yang akan dilombakan, tetapi saya juga harus mampu memahami kepribadian dari setiap pemain dalam team saya.” ujar Bramanthyo.
Narasumber lain, Wijaya Nugroho menambahkan bahwa karir di industri e-sports sangatlah luas, di dunia e-sports kita mengenal perusahaan publisher dan developer. Bisa dibayangkan berapa banyak potensi karir yang mendukung itu. Ekosistem yang beragam tentunya bisa disesuaikan dengan potensi anak, tuturnya. Wijaya merupakan salah seorang perintis dan penyelenggara tournament e-sports di Indonesia.
Robert menjelaskan dalam berkarir di dunia e-sports bukan hanya terpacu menjadi atlet atau pro player saja, namun juga pada karir di belakang layar, “Secara rentang karir, menjadi pro player memang tidak panjang, namun industri ini juga membuka peluang untuk dapat berkarir di balik layar, hampir sama dengan perusahan-perusahaan lain.”
Wijaya menambahkan dengan adanya kompetisi e-sports dapat menjadi ajang bagi academy atau sekolah e-sports di Indonesia untuk mencari talenta-talenta baru yang dapat mengembangkan industri e-sports di Indonesia, agar menjadi lebih luas dan dikenal oleh masyarakat.
Editor : Eti Artayatini
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...