Inflasi Maret Rendah, Dorong Rupiah Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (2/4) sore menguat sebesar 17 poin menjadi Rp 11.296 dibanding sebelumnya Rp 11.313 per dolar AS.
“Mata uang rupiah kembali positif terhadap dolar AS masih memfaktorkan data inflasi yang stabil serta neraca perdagangan Indonesia yang mengalami tren surplus,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa angka inflasi Maret yang sebesar 0,08 persen itu cukup rendah dibandingkan bulan sebelumnya, kondisi itu merupakan gambaran keberhasilan dari kebijakan pemerintah yang diterapkan sejak tahun 2013 lalu dan awal tahun ini.
Meski demikian, lanjut dia, penguatan nilai tukar rupiah cenderung terbatas menyusul proyeksi Asian Development Bank (ADB) terhadap ekonomi Indonesia akan sedikit terkoreksi pada tahun 2014.
Ia mengemukakan bahwa ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi tipis menjadi 5,7 persen di tahun 2014. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) sudah lebih dahulu menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik menjadi antara 5,5--5,9 persen untuk tahun ini.
Sementara itu, Pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengatakan bahwa penguatan mata uang rupiah dipengaruhi oleh spekulasi pelaku pasar terhadap hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) pada 9 April 2014 nanti akan sesuai harapan.
Menurut dia, pasar keuangan dan Pemilu korelasinya cukup dekat karena dapat memengaruhi arah investasi ke depannya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (2/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 11.303 dibanding sebelumnya (1/3) di posisi Rp 11.271 per dolar AS. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...