Inggris Longgarkan Aturan Pembatasan Perjalanan
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Inggris melonggarkan pembatasan pandemi untuk perjalanan ke Inggris, hari Jumat (17/9), merombak daftar pantauan yang rumit dengan rezim yang lebih sederhana untuk kedatangan orang yang telah divaksinasi sepenuhnya.
Dikatakan daftar "kuning" yang mencakup perjalanan dari sebagian besar dunia, termasuk Eropa, akan dihapuskan, yang mencerminkan tingginya tingkat vaksinasi terhadap COVID-19 oleh negara lain.
Reformasi muncul setelah keresahan yang kuat di antara masyarakat dan industri perjalanan atas aturan Bizantium yang memberlakukan tes laboratorium PCR, membuat liburan musim panas menjadi sangat mahal bagi banyak keluarga.
“Perubahan hari ini berarti sistem yang lebih sederhana dan lebih mudah,” kata Menteri Transportasi, Grant Shapps, dalam sebuah pernyataan.
“Satu dengan pengujian lebih sedikit dan biaya lebih rendah, memungkinkan lebih banyak orang untuk bepergian, melihat orang yang dicintai atau melakukan bisnis di seluruh dunia sambil memberikan dorongan untuk industri perjalanan.”
Hanya daftar "merah" yang akan tetap ada, mengharuskan pelancong untuk dikarantina di hotel yang disetujui pemerintah jika mereka datang dari hotspot COVID.
Tetapi delapan negara akan keluar dari daftar merah mulai Rabu depan, yaitu Bangladesh, Mesir, Kenya, Maladewa, Oman, Pakistan, Sri Lanka, dan Turki.
Dan mulai 4 Oktober, pelancong yang divaksinasi penuh yang datang ke Inggris dari tujuan lain tidak lagi harus mengikuti tes pra-keberangkatan.
Selain itu, mulai Oktober nanti, mereka tidak perlu menjalani tes PCR yang mahal pada hari kedua mereka tinggal di Inggris, hanya tes rapid lateral flow test.
Perombakan hanya berlaku untuk Inggris untuk saat ini. Tetapi administrasi Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara telah mengikuti perubahan sebelumnya pada aturan perjalanan yang diumumkan oleh pemerintah Inggris.
“Seiring upaya vaksinasi global terus dipercepat dan lebih banyak orang mendapatkan perlindungan dari penyakit yang mengerikan ini, aturan dan regulasi kami tepat untuk mengimbanginya,” kata Menteri Kesehatan, Sajid Javid.
Badan-badan industri perjalanan menyambut baik langkah itu, sementara Kamar Dagang Inggris mengatakan itu dapat memberi para pelancong dan bisnis "keyakinan dan kejelasan yang dibutuhkan setelah begitu banyak ketidakpastian." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...