Inggris Minta Jaminan UNRWA Tidak Mempekerjakan Staf Yang Bersedia Serang Israel
LONDON, SATUHARAPAN.CORM-Inggris menginginkan “jaminan mutlak” bahwa badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) tidak akan mempekerjakan staf yang bersedia menyerang Israel, kata Menteri Luar Negeri David Cameron pada hari Rabu (14/2), setelah adanya tuduhan bahwa beberapa orang terlibat dalam kekerasan 7 Oktober.
Inggris bulan lalu bergabung dengan Amerika Serikat dalam “menghentikan sementara” pendanaan untuk UNRWA menyusul tuduhan bahwa sekitar 12 dari ribuan karyawan Palestina dicurigai terlibat dalam serangan Hamas yang memicu perang Gaza.
Donor seperti Inggris dan Amerika Serikat telah mengindikasikan bahwa mereka tidak akan melanjutkan bantuan sampai penyelidikan internal PBB terhadap tuduhan tersebut berakhir. Laporan awal akan diterbitkan dalam beberapa pekan ke depan.
Ketika ditanya apa yang perlu dilihat Inggris dalam laporan tersebut untuk melanjutkan pendanaan, Cameron berkata: “Apa yang kami cari adalah jaminan mutlak bahwa hal ini tidak akan terjadi lagi. Mari kita perjelas di sini bahwa tampaknya ada orang-orang yang bekerja untuk UNRWA yang mengambil bagian dalam serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel. Itu tidak bisa diterima.”
“Itulah mengapa kami menghentikan pendanaan kami. Itu sebabnya peninjauan ini dilakukan,” katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Bulgaria.
“Kami membutuhkan hal ini untuk dilakukan dengan cepat karena banyak staf UNRWA melakukan pekerjaan yang sangat penting di Gaza, di mana mereka adalah satu-satunya jaringan yang mendistribusikan bantuan, untuk memastikan bahwa kami memberikan bantuan kepada orang-orang yang sangat, sangat membutuhkan.”
UNRWA didirikan pada tahun 1949 setelah perang pendirian Israel, ketika 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka. Hampir seluruh penduduk Gaza kini bergantung pada UNRWA untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, dan perlengkapan kebersihan.
Ketua UNRWA mengatakan pada hari Selasa (13/2) bahwa seruan agar lembaga tersebut dibubarkan adalah tindakan yang tidak bijaksana dan bahwa penghentian mandat badan tersebut akan memperdalam krisis kemanusiaan di Gaza.
Inggris telah menyediakan dana untuk UNRWA hingga akhir tahun anggaran dan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan lembaga lain untuk membantu menyalurkan bantuan ke Gaza. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...