Inggris: Rusia akan Hadapi Tekanan atas Masalah Ukraina
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Inggris David Cameron pada Senin (3/3) mengatakan bahwa Rusia akan menghadapi tekanan diplomatik, politik dan ekonomi sebagai balasan atas pelanggaran mereka terhadap kedaulatan Ukraina.
Cameron, yang memimpin pertemuan kepala militer dan keamanan Inggris di London untuk mendiskusikan krisis itu, mengatakan dunia perlu menyampaikan “pesan tegas” kepada Moskow.
Dia mengatakan: “Apa yang ingin kami lihat adalah peredaan eskalasi, bukannya terus mengambil jalan yang diambil pemerintah Rusia, melanggar kedaulatan dan intregritas teritorial negara lain.”
“Jadi kita harus memberikan tekanan diplomatik, politik dan ekonomi serta tekanan lain untuk menegaskan poin ini.”
“Itu adalah pesan tegas yang perlu disampaikan dunia kepada pemerintah Rusia.”
Cameron mengeluarkan pernyataan tersebut setelah militer Ukraina mengatakan Rusia mengeluarkan ultimatum kepada pasukan Ukraina di Crimea untuk menyerah atau menghadapai serangan besar-besaran di semenenjung Laut Hitam.
Armada Laut Hitam Rusia menepis klaim itu sebagai “omong kosong”, namun Cameron mengatakan laporan tersebut “sangat mengkhawatirkan”, menambahkan bahwa “kami menginginkan stabilitas dan negara-negara mematuhi aturan hukum”.
Paralimpiade Sochi
Sementara Amerika Serikat pada Senin mengatakan bahwa negaranya tidak akan mengirimkan delegasi presidensial ke Paralimpiade Musim Dingin yang diselenggarakan di Sochi, Rusia sebagai bagian dari langkah memprotes pengerahan tentara Rusia ke Ukraina.
Namun Gedung Putih mengatakan bahwa para atlet AS tetap akan ikut serta dalam kejuaraan tersebut, yang dimulai Jumat di resort Laut Hitam yang baru-baru ini digunakan untuk penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin.
“Selain langkah lainnya yang kami ambil dalam merespons situasi di Ukraina, Amerika Serikat tidak akan mengirim delegasi presidensial ke Kejuaraan Paralimpiade Musim Dingin Mendatang di Sochi,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden.
“Presiden Obama terus memberikan dukungan kuat kepada semua atlet AS yang akan berpartisipasi dalam Paralimpiade dan berharap mereka berhasil di kejuraan Olimpiade tersebut.”
Langkah dari Amerika Serikat itu sama dengan langkah yang diambil sekutu negaranya, Inggris, yang pada Minggu mengumumkan menarik mundur delegasinya, mengatakan bahwa tidak tepat jika mengirim menteri pemerintah ke Paralimpiade Sochi setelah pasukan Rusia memasuki Crimea. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...