Ingin Lawan Istana, Desmond Kutip Puisi Widji Thukul
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Desmon Junaidi Mahesa, geram dengan tingkah laku pemerintah beberapa hari ke belakang yang seolah-olah menjadi pelindung koruptor atau gembong mafia. Dia pun mengutip sepenggal kalimat dari puisi karya Widji Thukul yang berjudul ‘Peringatan’,
“Maka hanya ada satu kata: lawan!,” ujar Desmond dalam sebuah diskusi bertema ‘Kursi Kabareskrim Digoyang, Ada Apa?” di Ruang Wartawan DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/9).
Dia mengaku bingung dengan sikap pemerintah yang diberitakan ingin mencopot Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Budi Waseso sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Mabes Polri). Padahal, menurut Desmond, Komjen Polisi Budi Waseso adalah sosok yang dirindukan lahir dari institusi Polri selama ini.
“Hari ini kita rindu polisi yang jujur, tegas, dan berani,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Lebih lanjut, Desmond mempertanyakan rencana itu dan menduga ada dua tujuan yang bisa menjadi alasan pemerintah melakukan hal tersebut. “Ini pemerintah berupaya melemahkan penegakan hukum di Indonesia dalam rangka meningkatkan ekonomi atau mau menghidupkan koruptor?” ujar dia.
Sebab, dia berpendapat ada sosok internal Istana Kepresidenan yang tidak suka terhadap Komjen Polisi Budi Waseso. Bahkan, semangat penegakan hukum yang dilakukan Presiden Jokowi saat ini seakan melindungi kepentingan mafia. ”Apakah yang terjadi hari ini, ada orang yang tidak suka sama Budi Waseso di istana, kalau masalah membuat gaduh, kenapa Jaksa Agung tidak dicopot juga?” tutur Desmond.
Editor : Bayu Probo
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...