Inilah Tokoh VIP Mancanegara yang Pastikan Hadir di WEFEA Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 604 peserta dari 30 negara memastikan akan hadir dalam World Economic Forum on East Asia 2015.
“Penyelenggaraan World Economic Forum East Asia bertepatan dengan Konferensi Asia Afrika ini sangat baik karena yang terpenting dari adalah para investor datang dan melihat potensi investasi di dalam negeri, ini terbukti dengan tingginya minat pendaftar karena sudah ada 604 peserta dari 30 negara yang sudah memastikan kehadiran,”kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dalam konferensi pers World Economic Forum on East Asia (WEFEA) 2015 di Graha Sawala, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jl. Lapangan Banteng Timur, Jakarta, Kamis (16/4).
Pasalnya, agenda tahunan tersebut juga diselenggarakan di beberapa negara lain, seperti Afrika Selatan, Amerika Latin, dan Swiss.
World Economic Forum East Asia (WEFEA) bertujuan meningkatkan pengusaha untuk melakukan ekspor.
“Akan ada banyak CEO (Chief Executive Officer) dari berbagai perusahaan yang akan saling bertemu, dan kita harap dengan WEFEA bisa menunjang ekspor Indonesia ke luar negeri sekaligus mengetahui hambatan dalam ekspor impor,” kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di saat yang sama.
Rachmat optimistis target ekspor hingga 300 persen bisa tercapai dalam lima tahun ke depan, jika sejak awal pemerintah aktif mengejar investor.
Tema yang akan dibahas pada WEFEA 2015 antara lain ketahanan pangan, pengamanan iklim, masa depan Internet atau dunia siber, infrastruktur, masalah mata pencaharian dan peningkatan sumber daya manusia, perdagangan internasional, kesenjangan gender, anti korupsi dalam skala global, masa depan keuangan dunia, pertumbuhan ekonomi dan inklusi sosial.
Para pemateri yang akan hadir antara lain para Wakil Ketua World Economic on East Asia adalah: Hans-Paul Bürkner, Ketua, The Boston Consulting Group, Jerman; John Riady, Direktur, Lippo Group, Indonesia; Budi Gunadi Sadikin, CEO, Bank Mandiri (Persero), Indonesia; William Lacy Swing, Direktur Umum Internal Organization for Migration (IOM), Jenewa; dan Teresita Sy-Coson, Wakil Ketua, SM Investments Corporation, Filipina.
Peserta utama lainnya: Samdech Techo Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja; Vilayvanh Phomkhe, Menteri Pertanian Laos; Mustapa Mohamed, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia; Ibrahim Boubacar Keita, Presiden Mali; Purevsuren Lundeg, Menteri Luar Negeri Mongolia; U Htay Aung, Menteri Perserikatan untuk Hotel dan Pariwisata Myanmar; Alma Oumarou, Menteri Perdagangan dan Promosi Sektor Swasta Nigeria; Cesar Purisima V, Menteri Keuangan Filipina; Arkady Dvorkovich, Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia; Marie-Gabrielle Ineichen-Fleisch, Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi Swiss; Narongchai Akrasanee, Menteri Energi Thailand; Harry Harris, Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat, US Navy; dan Nguyen Xuan Phuc, Wakil Perdana Menteri Vietnam.
Selain program umum, World Economic Forum akan melaksanakan beberapa pertemuan dan pelatihan khusus mengenai kerja sama antar pemerintah dan swasta yang sedang marak dibicarakan . Termasuk Visi Baru untuk Pertanian , yang memiliki kerja sama di 16 negara untuk mengatasi ketahanan pangan, dan Inisiatif Infrastruktur Strategi Global , yang bertujuan untuk memfasilitasi pembicaraan dan kolaborasi dalam tiga bidang: percepatan daerah, pengetahuan global dan platform kerja sama, serta pembangunan infrastruktur untuk sektor ekonomi.
“Melalui forum ini kita bisa jelaskan pemerintahan saat ini, pada visi misi kedepan. Untuk mereka yang datang, forum ini bisa kita jadikan nilai tambah, seperti kami harapkan adanya investasi, dan tingkatkan ekspor kita keluar negeri," kata Gobel.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...