Insiden Rasis, Bulgaria Dihukum Pertandingan Tanpa Penonton
SOFIA, SATUHARAPAN.COM- Bulgaria telah dihukum dengan pertandingan pertandingan sepakbola tanpa penonton terkait salut gaya Nazi Hitler dan nyanyian rasis yang dilakukan penggemar sepak bola, menurut laporan AP.
Perintah untuk memainkan pertandingan kualifikasi Kejuaraan Eropa 2020 di dalam stadion kosong, masih menyelamatkan tim Bulgaria untuk tidak dicoret dari kompetisi.
Hukuman itu dibahas di UEFA dalam menangani insiden di stadion Sofia pada kualifikasi Piala Eropa 2020 ketika Bulgaria melawan Inggris. Namun ada opsi juga bahwa Bulgaria dapat dihapus dari babak playoff pada bulan Maret mendatang.
UEFA mengatakan panel disiplinernya juga menempatkan Bulgaria dalam masa percobaan selama dua tahun. Pelanggaran berulang atas kasus itu akan memicu penutupan stadion untuk pertandingan kompetisi kedua.
Dalam pertandingan itu, pendukung tim Bulgaria melakukan cara penghormatan Nazi dan menirukan suara monyet yang ditujukan menargetkan pada pemain kulit hitam Inggris selama pertandingan. Bulgaria, kalah0-6 pada pertandingan pekan lalu itu. Wasit sempat dua kali menghentikan permainan, mematuhi pedoman UEFA dalam mengatasi diskriminasi.
Federasi sepak bola Bulgaria juga didenda sebesar 85.000 Euro (setara dengan 94.000 dolar AS), termasuk 50.000 Euro yang diperintahkan terkait tuduhan kedua atas perilaku rasis.
Pertandingan melawan Inggris adalah yang ketiga kalinya bagi penggemar Bulgaria dinyatakan bersalah atas perilaku rasis tahun ini. Insiden sebelumnya terjadi pada kualifikasi Euro 2020 berturut-turut pada bulan Juni dan Juli yang diadili secara bersama.
Kode disiplin UEFA menyatakan bahwa sebuah tim akan dihukum karena pelanggaran kedua dengan "satu pertandingan dimainkan secara tertutup dan denda sebesar Euro 50.000."
Pertandingan di kandang sendiri di Bulgaria yang berikutnya adalah melawan tim Republik Ceko pada 17 November.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...