Insiden Tolikara: Sebar Damai, Jangan Tonjolkan Perbedaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saefuddin, mengajak masyarakat Indonesia turut serta dan bereperasn aktif menyebarkan perdamaian terkait peristiwa di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
Hal tersebut disampaikan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut lewat akun Twitter-nya, @lukmansaifuddin, pada Rabu (22/7).
"Tweeps, mari kita wujudkan kedamaian di sekitar kita dengan menyebarkan ajakan berdamai dengan tagar #Damai," tulis Lukman, seperti dikutip Antara, Kamis (23/7).
Menurut Menag, salah satu upaya yang bisa ditempuh guna menyebarkan perdamaian adalah dengan bertindak bijak serta tidak menonjolkan perbedaan. Selain itu, hal terpenting adalah memiliki semangat untuk melihat persamaan sesama umat manusia sebagai warga negara Indonesia.
"Sebesar, sekeras dan setajam apa pun perbedaan antarkita, kita tetaplah satu bangsa dan sesama umat manusia" ujar dia.
Jangan Terpancing
Sementara itu, Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura, Moyor Jenderal (Mayjen) TNI Wiyarto, mengimbau masyarakat di Provinsi Maluku tidak terpancing peristiwa di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Sebab, sasaran utama pembakaran dalam peristiwa tersebut bukan rumah ibadah.
"Peristiwa di Papua bukan pembakaran masjid tetapi kios yang dibakar dan merembet ke masjid sehingga rumah ibadah bukan sasaran utama dari peristiwa tersebut," kata Pangdam Wiyarto, di Ambon, Rabu (23/7).
Mayjen TNI Wiyarto menambahkan peristiwa Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, hanya sebagian kecil dari sebuah skenario besar. Jadi bila ada pihak yang terpancing, maka pihak yang membuat skenario merasa berhasil, karena sesuai dengan harapan.
"Saya kira kita semua berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk senantiasa memberikan rahmat kebijakan, sehingga kita di Maluku tidak terpancing, karena jika hal itu terjadi masyarakat sendiri yang menderita sengsara," kata dia.
Pada Jumat (17/7/2015) lalu, terjadi kericuhan saat umat Muslim menggelar salat Idul Fitri di Karubaga, Tolikara, Papua. Kericuhan berawal ketika sekelompok orang mengatasnamakan Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) membubarkan jamaah salat Idul Fitri 1436 Hijriah.
Aparat keamanan yang bertugas melepaskan tembakan peringatan guna membubarkan massa. Namun, kericuhan tak terkendali dan mengakibatkan puluhan kios, rumah dan sebuah mushala hangus terbakar.
Pada Sabtu (18/7) lalu, Menag Lukman Hakim menugaskan tim Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dan Badan Penilitian dan Pengembangan untuk terjun ke lokasi dan berkoordinasi dengan tim kantor Kementerian Agama setempat. Tim ini bertugas mengambil dan mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan guna menuntaskan masalah sekaligus mencegahnya agar tidak meluas.
Editor : Bayu Probo
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...