Institut Konfusianisme Selenggarakan Promosi Budaya Tiongkok

MADRID, SATUHARAPAN.COM - Institut Konfusianisme di Madrid menyelenggarakan ajang pengenalan budaya Tiongkok lebih dekat ke masyarakat umum.

"Langkah demi langkah, penduduk Madrid  tidak hanya semakin dekat dengan pengajaran dan pembelajaran bahasa Mandrin tetapi juga belajar tentang budaya kuno dan tradisional dan budaya kontemporer, yang terutama menarik bagi anak muda,” kata Isabel Cervera, Direktur Institut Konfusianisme di aula gedung Institut Konfusianisme di Madrid, Spanyol, hari Minggu (27/9).

Dia mengatakan jumlah mahasiswa di Institut Konfusianisme meningkat, ini membuktikan  bahwa siswa tidak hanya belajar bahasa tetapi juga budaya Tiongkok, kuno dan modern.

Institut menyelenggarakan kegiatan yang berbeda  yang bertujuan untuk mempromosikan budaya Tiongkok dan bahasa Mandarin bagi penduduk Madrid.

Orang-orang dari berbagai usia mengambil bagian dalam perayaan, seperti Lucia, yang berusia 10 tahun dan belajar bahasa Mandarin. "Saya mengambil pelajaran bahasa Mandrin, dan guru saya mengatakan kepada saya ada pesta jadi saya datang setiap tahun," kata Lucia.   

Institut juga menyelenggarakan lokakarya kaligrafi aksara Mandarin dan masakan Tiongkok, para pengunjung dapat mencicipi, permainan untuk anak-anak, kompetisi, seni manual, membaca, teater dan sebagainya.

Mereka yang menghadiri acara tersebut juga bisa menikmati musik dan menari dengan paduan suara dan menari kelompok dari University of SISU (Studi Internasional Shanghai University), di antara kegiatan lain sehubungan dengan bahasa dan budaya China.

Institut Konfusius di Madrid menyelenggarakan pameran ini untuk kedua kali, setelah tahun 2014 kantor pusat  menyelenggarakan untuk pertama kalinya.  

Sejak saat itu, Institut ini membuat hari Konfusianisme Internasional se-dunia  untuk membawa budaya dan bahasa Mandarin lebih dekat dengan berbagai masyarakat dunia.

Institut Konfusianisme di Madrid telah bekerja selama 10 tahun di Madrid untuk mempromosikan bahasa dan kebudayaan Cina di antara masyarakat Spanyol. Ia lahir pada tahun 2005 sebagai hasil kesepakatan antara Universidad Autonoma de Madrid, dan Casa Asia. (xinhuanet.com)  

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari