Intelijen AS Ingatkan Kemungkinan Serangan Teroris di Bali
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Warga Australia yang menghabiskan liburan Tahun Baru mereka di Bali dan pulau-pulau lain di Indonesia telah didesak untuk berhati-hati di tengah ancaman teror yang meningkat berdasarkan informasi intelijen AS.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia mengeluarkan peringatan pada malam tahun baru, setelah menerima informasi dari Pemerintah AS tentang ancaman keamanan yang mungkin di "pantai wisata populer di Lombok, seperti Senggigi, pada sekitar perayaan Tahun Baru".
Para pejabat DFAT memperingatkan wisatawan untuk waspada tingkat tinggi di Indonesia karena ancaman serangan teroris.
Warga Australia di Bali pada liburan Natal dan Tahun Baru harus sangat waspada karena peningkatan risiko, kata DFAT.
"Teroris sebelumnya telah menargetkan klub malam, bar, restoran, hotel internasional, bandara dan tempat-tempat ibadah di Bali, Jakarta dan tempat lain di Indonesia," kata DFAT di situs smartraveller.
Warga harus mempertimbangkan kembali kebutuhan mereka untuk perjalanan ke Sulawesi Tengah, Papua dan Papua Barat, DFAT menyarankan.
Peringatan itu datang menyusul langkah pejabat Jerman yang melakukan evakuasi dua stasiun kereta api Munich karena informasi intelijen yang mengatakan adanya ancaman serangan bunuh diri, dan diikuti langkah pemerintah Belgia yang membatalkan malam perayaan Tahun Baru di Brussels. (9news.com.au)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...