Investor Makanan AS Bidik Lokasi di Indonesia Timur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Investor Amerika Serikat menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor makanan. Minat tersebut disampaikan perusahaan dalam pertemuan dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.
Dalam pertemuan yang dilakukan di sela-sela kegiatan Kepala BKPM mendampingi Presiden Joko Widodo di San Fransisco, perusahaan makanan Amerika tersebut menyatakan membidik lokasi usaha di Indonesia Timur.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan minat perusahaan bergerak di bidang industri pengolahan seafood dan daging ini cukup serius. Dia mengemukakan bahwa selama ini perusahaan telah mengimpor produk-produk seafood asal Indonesia ke Amerika.
“Jadi dengan dikeluarkannya industri coldstorage dari DNI, diharapkan perusahaan dapat masuk ke Indonesia dan melakukan investasi di bidang hilir hasil laut tersebut,” ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Rabu (17/2).
Pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi jilid X mengeluarkan 35 bidang usaha dari daftar negatif investasi. Salah satunya adalah industri coldstorage yang banyak dibutuhkan oleh produsen pengolahan seafood untuk menjaga produk-produk hasil laut tetap segar.
Dalam regulasi Perpres 39 Tahun 2014, industri coldstorage dibatasi 33 persen untuk kawasan pulau Jawa dan Sumatera, dan 67 persen untuk kawasan timur Indonesia. Dengan dikeluarkan dari DNI, maka bidang usaha coldstrorage terbuka 100 persen untuk asing di wilayah manapun di Indonesia.
Franky menambahkan, nilai positif dari minat investasi perusahaan makanan Amerika ini adalah rencana lokasi investasi di kawasan timur Indonesia.
“Ini akan positif bagi program pemerintah untuk mendorong pemerataan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia sesuai dengan paradigm Indonesia-sentris,” lanjutnya.
Lebih lanjut Franky mengemukakan bahwa perusahaan juga telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia dan saat ini tengah mematangkan rencana investasi tersebut.
“BKPM melalui kantor perwakilan dan tim marketing officer akan mengarahkan perusahaan untuk menggunakan fasilitas layanan 3 jam,” ungkapnya.
Dari data BKPM tahun 2015, realisasi investasi industri makanan yang masuk dalam sektor prioritas padat karya tercatat Rp 43,5 triliun terdiri dari 2.185 proyek.
Untuk diketahui, BKPM pada tahun 2016 menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 pesen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.
Untuk mencapai target tersebut, BKPM pada menetapkan 10 negara prioritas termasuk di antaranya Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, RRT, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...