IOC Kritik Ukraina Yang Akan Boikot Atlet Rusia di Olimpiade
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengkritik keputusan Ukraina untuk tidak mengizinkan atlet Ukraina mengambil bagian dalam pertandingan kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024 jika mereka harus bersaing dengan Rusia, dengan mengatakan pada hari Sabtu (1/4) ini hanya akan merugikan olahraga Ukraina dan para atletnya.
Menteri pemerintah Ukraina, Oleh Nemchinov, mengumumkan kebijakan tersebut pada hari Jumat (31/3) setelah IOC mengeluarkan rekomendasi pada hari Selasa untuk pengembalian bertahap ke kompetisi internasional untuk atlet Rusia dan Belarusia sebagai netral.
Atlet dari kedua negara telah dilarang mengikuti sebagian besar kompetisi olah raga internasional elite sejak Maret 2022 menyusul invasi Rusia ke Ukraina bulan sebelumnya.
"Jika diterapkan, keputusan seperti itu hanya akan merugikan komunitas atlet Ukraina, dan sama sekali tidak berdampak pada perang yang ingin dihentikan dunia, dan yang telah dikutuk keras oleh IOC," kata badan Olimpiade itu dalam sebuah pernyataan.
“IOC selalu menyatakan bahwa bukan wewenang pemerintah untuk memutuskan atlet mana yang dapat berpartisipasi dalam kompetisi internasional mana.”
Nemchinov, sekretaris menteri kabinet Ukraina, mengatakan keputusan pemerintah diadopsi menyusul proposal Menteri Olahraga, Vadym Huttsait, dan bahwa federasi nasional yang mengabaikan keputusan tersebut dapat dikenai sanksi. Huttsait juga presiden komite Olimpiade Ukraina.
IOC akan membuat keputusan terpisah tentang keikutsertaan atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade Paris di kemudian hari. Ukraina mengancam akan memboikot pertandingan itu jika Rusia diizinkan bertanding di sana.
“Karena sayangnya terlalu banyak perang, konflik bersenjata, dan krisis di dunia ini, kita telah melihat di hampir semua edisi Olimpiade, para atlet bersaing satu sama lain terlepas dari fakta bahwa negara mereka sedang berperang atau dalam konflik, kata IOC.
IOC enggan mengecualikan orang Rusia dan Belarusia dari Olimpiade Paris karena khawatir akan kembalinya boikot Olimpiade di era Perang Dingin. Badan tersebut menetapkan jalur pada bulan Januari bagi mereka untuk mendapatkan slot Olimpiade melalui acara kualifikasi Asia untuk Olimpiade 2024 untuk bersaing sebagai atlet netral, tanpa bendera atau lagu kebangsaan.
Beberapa federasi telah menerima kembali atlet Rusia dan Belarusia dalam kompetisi, tetapi rencana IOC juga ditentang oleh para atlet dan beberapa pemerintah Eropa. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...