IOC Tentukan Cabang Olahraga Olimpiade pada 2016
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Keputusan mengenai jenis dan banyaknya cabang olahraga baru yang akan ditambahkan dalam daftar pertandingan Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 akan ditentukan tahun depan sebelum dimulainya Olimpiade di Rio de Janeiro. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates, Kamis (5/2).
Perubahan program olahraga disetujui oleh IOC akhir tahun lalu yang memperbolehkan lebih banyak cabang olahraga yang dipertandingkan serta tidak menghilangkan olahraga yang berkaitan dengan penonton dan sponsor, contohnya bisbol dan sofbol yang dihilangkan sejak Olimpiade 2008 di Beijing.
Coates meninjau persiapan Olimpiade 2020 di Tokyo dan menyusun jadwal yang mencakup kriteria penilaian untuk olahraga yang diusulkan pada April tahun ini kemudian diserahkan pada IOC untuk segera ditentukan sebelum dimulainya Olimpiade Rio pada Agustus 2016.
Keputusan dari IOC akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti biaya pertandingan olahraga tersebut, popularitas di kalangan muda, banyaknya negara yang berkompetisi dalam olahraga tersebut serta keseimbangan gender.
Coates dalam sebuah konferensi pers menolak untuk mengatakan seberapa banyak olahraga yang akan dipilih.
"Saya tidak dapat memberitahu anda apakah satu, dua, berapa pun jumlah olahraga yang direkomendasikan, karena tergantung dari komposisi pertandingan," katanya yang menegaskan tidak akan melibatkan lebih dari 10.000 atlet dan 304-310 pertandingan yang ditentukan.
Selain bisbol dan softbol yang diyakini populer di Jepang, karate dan squash sempat disebutkan di media Jepang sebagai olahraga potensial yang dimasukkan dalam daftar.
Biliar dan snooker pada bulan lalu juga disebutkan medapat tempat di Olimpiade 2020.
Coates mengatakan IOC senang dengan kemajuan Tokyo yang sudah mempersiapkan Olimpiade sejak jauh hari, namun mengatakan bahwa sejumlah tempat masih dalam pertimbangan dengan biaya yang harus disesuaikan dengan revisi terbaru Olimpiade yang dijalankan sejak tahun lalu di bawah kepemimpinan Presiden IOC Thomas Bach.
Tokyo memenangkan tuan rumah Olimpiade atas Madrid dan Istanbul dengan menjanjikan pertandingan yang kompak dan aman.
Meski demikian, IOC mendesak untuk menggunakan beberapa tempat yang telah ada meskipun lokasinya jauh guna menekan biaya yang lebih rendah.
Coates tetap yakin keamanan tetap terjaga bahkan setelah militan Islam baru-baru ini mengatakan mereka telah memenggal dua sandera warga Jepang bahkan mengancam Jepang dan warganya. Pemerintah Jepang telah mendorong dan menyebar keamanan di seluruh bangsa.
"Kami memiliki keyakinan maksimal dan menghormati pemerintah Jepang yang mengutamakan keamanan untuk Olimpiade. Kami percaya sepenuhnya pada kemampuan pemerintah dalam memberi keamanan," kata Coates menambahkan. (Ant/reuters.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...