IOC: Tidak Ada Keputusan Drastis tentang Olimpiade 2020

SATUHARAPAN.COM-Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak merencanakan mengambil keputusan yang "drastis" tentang Olimpiade Tokyo 2020. Dan mengatakan pada hari Selasa (17/3) pihaknya tetap berkomitmen penuh untuk ajang olah raga dalam empat bulan ke depan, meskipun ada penyebaran global virus corona baru.

IOC mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah diskusi dengan federasi olahraga internasional bahwa perubahan perlu dilakukan untuk tahap kualifikasi, karena dampak pandemi COVID-19, tetapi tetap berencana melanjutkan Olimpiade pada 24 Juli - 9 Agustus di Tokyo, Jepang.

"IOC tetap berkomitmen penuh untuk Olimpiade Tokyo 2020, dan dengan lebih dari empat bulan sebelum Olimpiade tidak perlu ada keputusan drastis pada tahap ini," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

"Setiap spekulasi pada saat ini akan menjadi kontra-produktif. Dan IOC mendorong semua atlet untuk terus mempersiapkan Olimpiade Tokyo 2020 sebaik mungkin," katanya. Satu jam sebelumnya, badan sepak bola Eropa, UEFA, menunda kejuaraan Eropa 2020 menjadi 2021.

Spekulasi tentang apakah Olimpiade dapat diadakan meningkat, karena kekhawatiran tentang penyebaran virus yang telah menginfeksi hampir 190.000 orang dan membunuh lebih dari 7.500 di seluruh dunia, dengan pusat penyebaran sekarang termasuk Eropa.

Kompetisi olahraga telah dihentikan di banyak bagian dunia, dan mendatangkan masalah untuk pertandingan tahap kualifikasi Olimpiade pada  33 cabang. IOC pada hari Senin (16/3) membatalkan kualifikasi tinju yang tersisa karena alasan pandemi.

Sejauh ini 57% dari 11.000 atlet telah memenuhi kualifikasi. "Untuk 43% tempat yang tersisa, IOC akan bekerja dengan federasi internasional untuk melakukan adaptasi yang diperlukan untuk masing-masing sistem kualifikasi mereka pada Olimpiade Tokyo 2020," kata badan Olimpiade itu.

Dikatakan kualifikasi juga bisa didasarkan pada peringkat atau hasil historis juga. "IOC memiliki keyakinan bahwa banyak tindakan yang diambil oleh banyak pihak berwenang di seluruh dunia akan membantu mengendalikan situasi akibat virus COVID-19."

Editor : Sabar Subekti