IPB Gelar International Seminar Hortikultura Tropika.
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB), bekerja sama dengan Pusat Unggulan IPTEK dan International Tropical Fruits Network menggelar “International Seminar on Tropical Horticulture”.
Kegiatan dengan tema "The Future of Tropical Horticulture" ini digelar di IPB International Convention Center (IICC) Bogor, pada Senin (28/11) sampai Selasa (29/11), seperti dilansir situis ipb.ac.id.
Dr Mohd Desa Haji Hassim, dari International Tropical Fruit Network, Selangor, Malaysia mengatakan, bahwa buah dan sayuran tropis atau tropical horticulture saat ini permintaannya semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya populasi manusia, juga semakin tingginya kesadaran manusia akan pentingnya kebutuhan nutrisi yang cukup.
Menurutnya, peningkatan produk tanaman hortikultura tropika juga harus memperhatikan kualitas disamping kuantitas.
Seminar ini, membahas berbagai inovasi dan teknologi yang terkait hortikultura tropika. Menyajikan sekira 31 pameran poster dan 28 oral presentasi penelitian.
Wakil Rektor bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB Prof Dr Hermanto Siregar mengatakan, sektor hortikultura merupakan sektor penting. Untuk itu, dibutuhkan banyak riset terkait sektor hortikultura tropika.
“IPB mendirikan PKHT dan telah dinobatkan menjadi Pusat Unggulan IPTEK Nasional dari Kementerian Pertanian. Pusat ini menjadi rujukan bagi perguruan tinggi - perguruan tinggi pertanian di Indonesia,” katanya.
Salah satu keynote speaker adalah Sanjeet Kumar, peneliti benih dari World Vegetable Center. Ia fokus pada penelitian pembenihan cabe di Indian Institute of Vegetable Research, Varanasi, India. Ia mengatakan, dalam risetnya di sektor hortikultura, terbukti bahwa sektor ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan menciptakan peluang kerja baru per unit lahan dibanding pertanian sereal.
“Prospek tanaman hortikultura sangat baik tergantung pada keberpihakan pemerintah yang dapat mendorong untuk memfasilitasi berbagai strategi aksi riset dan perbaikan infrastruktur,” katanya.
Peserta yang hadir merupakan para peneliti, akademisi dan praktisi yang berasal dari dalam dan luar negeri, diantaranya dari Malaysia, Thailand, Taiwan dan Jepang.
Jaga Imun Tubuh Atasi Tuberkulosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Paru RSPI Bintaro, Dr dr Raden Rara Diah Handayani, Sp.P...