IPMI Trend Show 2016 Kembali Warnai Kancah Mode Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) kembali menggelar acara tahunannya, IPMI Trend Show 2016. Menginjak penyelenggaraan tahun ke-29, IPMI Trend Show yang akan memaparkan trend forecast untuk tahun 2016 itu, digelar di The Hall, Senayan City, pada tanggal 1 – 2 Desember mendatang.
Desainer yang akan menampilkan koleksi-koleksi yang merepresentasikan koleksi terbarunya adalah Mel Ahyar, Danny Satriadi, Yogie Pratama, Carmanita, Tri Handoko, Stephanus Hamy, Sutanto Danuwidjaja dan anggota terbaru IPMI, yaitu Hian Tjen.
IPMI akan membuka perhelatan dengan presentasi bertajuk “Made in Indonesia”.
Desainer anggota IPMI, dan juga brand yang bernaung di bawah desainer nonanggota IPMI, akan bergabung untuk memperlihatkan sebuah gerakan kesadaran masyarakat mode Indonesia, perancang busana, konsumen, dan juga pencinta mode. Tri Handoko, desainer dan juga Ketua Harian Acara IPMI, menyebutkan brand yang terlibat dalam acara itu, di antaranya ISIS dan Danjyo Hiyoji.
“Made in Indonesia” akan menjadi persembahan dari pelaku industri kreatif untuk menunjukkan a stamp of quality dari tangan-tangan orang Indonesia untuk memperlihatkan sebuah identitas yang menyatukan keragaman dalam kemajemukan talenta. Konsep presentasi itu, seperti dikemukakan desainer Didi Budiardjo, akan mewujudkan unsur bela negara, yaitu cinta Tanah Air dan juga kesadaran berbangsa dan bernegara. “Bukan selalu harus melalui angkat senjata, perang, tetapi kami, para desainer mewujudkan bela negara dengan menunjukkan produk yang kami buat,” kata Didi, dalam acara temu pers di Jakarta, Rabu (18/11), seperti dikutip dari siaran pers IPMI.
IPMI Trend Show 2016 akan ditutup dengan sebuah presentasi yang dipersembahkan oleh Qubicle bersama Visionare. Qubicle, situs discovery platform asal Indonesia dan juga pendukung utama acara IPMI Trend Show 2016, akan mempresentasikan empat desainer Indonesia atas hasil kolaborasi dengan komponen fashion dan portal video mode terkurasi yang terdapat di qubicle.id yaitu Visionare.
Konsep acara IPMI Trend Show kali ini, tidak seperti acara peragaan mode biasanya, hanya akan menggunakan satu macam panggung presentasi. “Tahun ini kami memfokuskan pada fashion presentation. Tamu bisa mendekati setiap koleksi yang ditampilkan setiap desainer. Semua desainer akan memberikan presentasi dalam ‘Cubical Presentation’. Setiap presentasi akan terasa berbeda, lebih personal, tidak kaku seperti layaknya sebuah panggung fashion show di pekan mode lain,” Tri Handoko, menjelaskan makna di balik konsep minimalis yang akan ditemukan di IPMI Trend Show 2016.
Pelopor Pekan Mode
Perhelatan IPMI tahun ini menghadirkan tema utama “etheREAL”. Melalui cara penulisan yang berbeda, tema itu, seperti dikemukakan desainer Era Soekamto, menandakan realita dari hal-hal yang kita temukan dalam kondisi sehari-hari ataupun isu-isu yang kerap ada di negara ini. Kata ‘ethereal’ sendiri bermakna sebagai sebuah kesempurnaan yang telah dicapai dalam sebuah jenjang, tetapi penerapan dalam sebuah tema untuk IPMI Trend Show 2016 adalah kesempurnaan yang masih mempersatukan keindahan dalam mode dan juga pada konsumen yang memakainya.
Sejak tahun 1986, IPMI menjadi organisasi pertama yang memelopori pekan mode dan menjadi trendsetter mode di Indonesia.
“IPMI Trend Show adalah tanggung jawab kami sebagai asosiasi kepada masyarakat luas, industri kreatif, dan khususnya pencinta mode. Sebagai asosiasi perancang mode yang pertama di Indonesia, IPMI selalu mengukuhkan awalnya perkembangan tren untuk industri negeri sendiri, dan hal ini yang menjadikan objektif utama bagi Ikatan Perancang Mode Indonesia. Kreativitas harus selalu direvitalisasi dan hal ini ditandai dengan kami mengangkat seorang anggota baru, yaitu Hian Tjen,” Sjamsidar Isa, Ketua Umum Dewan Pengurus IPMI, menjelaskan.
Acara tahunan kali ini dipersembahkan oleh Qubicle, dan didukung penuh oleh Senayan City dengan Badan Ekonomi Kreatif, Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF), PAC Martha Tilaar, Lightworks & Soundworks, Bali Beauty Clinic, Amidis, Kreafindo, Skye, dan Sari Ratu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...