Irak Protes Kedutaan Negara Barat
Terkait pernyataan tentang serangan milisi bersenjata terhadap demonstran
BAGHDAD,SATUHARAPAN.COM-Kementerian luar negeri Irak, hari Senin (9/12) memanggil empat utusan negara Barat atas pernyataan mereka yang mengecam serangan pada demonstran anti pemerintah, akhir pekan lalu di Baghdad yang menewaskan 20 demonstran dan empat polisi.
Duta besar Jerman, Inggris dan Prancis telah bertemu dengan perdana menteri sementara, Adel Abdel Mahdi, pada hari Minggu (8/12), dan mereka mengatakan bahwa "tidak ada kelompok bersenjata yang dapat beroperasi di luar kendali negara."
Sementara Duta Besar Kanada juga mengatakan bahwa negara seharusnya tidak membiarkan "kelompok bersenjata dengan agenda khusus" berkeliaran bebas melakukan tindakannya.
Kementerian itu mengatakan bahwa telah memanggil keempat utusan itu terkait "intervensi mereka yang tidak dapat diterima dalam urusan internal Irak," menurut laporan AFP.
Sedangkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad telah mengeluarkan peringatan demonstrasi pada hari Senin, mengulangi kembali seruannya perjalanan pada Mei 2019 bagi warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Irak dan menghindari daerah protes.
Kecaman Komunitas Internasional
Komunitas internasional mengecam serangan oleh pria bersenjata tak dikenal yang menewaskan puluhan orang. Duta Besar Uni Eropa untuk Irak, Martin Huth, mengatakan bahwa ia "sangat marah dan sangat sedih atas pembunuhan semalam terhadap sejumlah demonstran dan pasukan keamanan oleh unsur-unsur kriminal." Kecaman senada datang dari Kedutaan Besar Prancis, Amerika Serikat dan Inggris.
Para penyerang secara sepat menyerang demonstran dari sebuah bangunan yang mereka tempati selama berminggu-minggu di Baghdad, meskipun ada pasukan keamanan di dekatnya yang tidak melakukan intervensi.
Editor : Sabar Subekti
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...