Irak Selidiki Serangan Teroris dengan Roket ke Bandara Erbil
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Penyelidikan terhadap serangan mematikan di wilayah Erbil, Irak sedang dilakukan, kata pemerintah daerah dan Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi, hari Selasa (16/2).
Seorang kontraktor sipil tewas, dan enam lainnya, termasuk seorang anggota dinas Amerika Serikat, terluka pada serangan hari Senin (15/2) malam ketika beberapa roket menghantam Erbil dan sekitarnya pada pukul 21:30 waktu setempat.
"Tindakan teroris yang menargetkan wilayah Kurdistan bertujuan untuk menciptakan kekacauan," Kantor Berita Irak, mengutip ucapan perdana menteri tersebut.
Pemerintah Irak bertekad untuk memastikan bahwa situasi di kawasan itu bebas konflik dan Irak tidak akan berubah menjadi zona konflik, katanya.
Setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandar Udara Internasional Erbil, menurut Reuters. Beberapa ledakan keras dilaporkan terdengar di tempat kejadian dan kebakaran terjadi di dekat bandara.
Serangan hari Senin itu diklaim oleh kelompok Saraya Awliya Al-Dam, yang mengatakan bahwa mereka menargetkan "pendudukan Amerika" di Irak.
Para pejabat Irak mengatakan kelompok itu terkait dengan Iran. Beberapa kelompok yang memiliki hubungan dengan rezim Iran telah mengklaim serangkaian serangan roket dan bom pinggir jalan terhadap pasukan koalisi, kontraktor yang bekerja untuk koalisi dan instalasi AS, termasuk kedutaan besar AS di Baghdad, dalam beberapa bulan terakhir.
Namun Iran membantah ada kaitan dengan serangan itu. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...