Irak Temukan Pabrik Captagon di Dekat Perbatasan dengan Arab Saudi
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Irak mengatakan pada hari Minggu (16/7) bahwa pihaknya telah menemukan sebuah situs di sebuah provinsi yang berbatasan dengan Arab Saudi di mana captagon diproduksi, sebuah penemuan langka di negara yang telah menjadi jalur transit obat-obatan terlarang tersebut.
"Hari ini, dan mungkin untuk pertama kalinya, sebuah laboratorium tempat pembuatan captagon ditemukan," kata juru bicara kementerian dalam negeri, Jenderal Saad Maan, dalam sebuah video yang diposting online.
Irak telah lama menjadi negara transit captagon, stimulan mirip amfetamin yang mengganggu Timur Tengah, tetapi para pejabat mengatakan negara itu juga menjadi pasar konsumen untuk obat tersebut.
Laboratorium itu ditemukan di Provinsi Muthana, di selatan yang dekat perbatasan dengan Arab Saudi, kata pernyataan dari kementerian.
Kementerian tidak mengumumkan penangkapan apa pun tetapi mengatakan situs itu berisi mesin yang mampu memproduksi pil captagon serta 27,5 kilogram bahan mentah.
Sebagian besar captagon kawasan itu, yang namanya berasal dari penggunaan narkoba yang pernah legal untuk memerangi narkolepsi, diproduksi di Suriah, tetangga Irak lainnya, dan Lebanon.
Pihak berwenang Irak telah meningkatkan penggrebegan yang telah menjaring captagon dalam jumlah besar.
Tetapi pengumuman hari Minggu tampaknya menjadi pengubah permainan, menurut Maan, yang mengatakan penemuan laboratorium menunjukkan bahwa ada “tawaran oleh beberapa pihak untuk meluncurkan produksi (captagon) di negara tersebut.”
Pada hari Jumat, pasukan keamanan Irak mengatakan mereka telah membongkar jaringan perdagangan narkoba internasional dan menangkap tiga anggotanya di Provinsi Muthana. Dua juta pil captagon juga disita.
Suriah mengatakan pada pertemuan para menteri luar negeri Arab di bulan Mei bahwa pihaknya siap untuk "memperkuat kerja sama" dengan Yordania dan Irak, "yang terkena dampak perdagangan narkoba dan penyelundupan melintasi perbatasan Suriah".
Daerah-daerah di Irak tengah dan selatan yang berbatasan dengan Iran telah menjadi jalur perdagangan narkoba utama, termasuk sabu-sabu.
Pada November 2022, pasukan keamanan Irak mengumumkan penangkapan seorang pria yang memproduksi "sabu-sabu dalam jumlah besar" di Irak dengan keterampilan fabrikasi yang diperoleh di luar negeri. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...