Iran Bangun Sistem Radar Jarak Jauh
AHWAZ, SATUHARAPAN.COM – Iran mengatakan telah membangun sistem radar jarak jauh baru yang menandakan penguatan pertahanan udara menjelang hari-hari terakhir pembicaraan tentang kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia.
Brigadir Jenderal Farzad Esmaili, komandan Korps Pengawal Revolusi Islam '(IRGC) bidang kekuatan pertahanan udara, meluncurkan radar antena array Ghadir di kota Ahwaz di provinsi Khuzestan barat daya dekat perbatasan Irak, seperti yang dilaporkan televisi pemerintah hari Sabtu (4/7) malam.
Iran mengatakan unit radar Ghadir dirancang dan diproduksi sepenuhnya di dalam negeri dan dapat mendeteksi pesawat di 600 km (373 mil) dan rudal balistik di 1.100 km.
Dalam komentarnya, Esmaili menunjukkan radar juga dapat mengidentifikasi miniatur pesawat tak berawak,seperti yang dikutip oleh kantor berita Fars mengatakan: " Menemukan dan Melacak kendaraan udara mikro (MAV) adalah salah satu kualitas khusus dari sistem radar Ghadir."
Iran telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan pertahanan udara setelah pejabat AS dan Israel memperingatkan aksi militer yang mungkin bertujuan untuk mengurangi program nuklirnya dan dalam diskusi untuk membeli sistem rudal darat-ke-udara canggih S-300 dari Rusia.
Komandan tertinggi AS Jenderal Martin Dempsey pada bulan April mengatakan 'opsi militer' terhadap Iran tetap utuh. Amerika Serikat dan Israel takut Iran sedang mencoba untuk mendapatkan senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Iran dan enam kekuatan dunia membuat kemajuan dalam pembicaraan nuklir pada hari Sabtu (4/7), tetapi tetap berfokus pada isu-isu seperti mengangkat sanksi PBB dan pengembangan sentrifugal canggih. Negosiator telah mengulur tenggat waktu pembicaraan sampai 7 Juli 2015 untuk mencapai kesepakatan. (alarabiya.net)
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...