Iran Berusaha Merampas Dua Kapal Minyak di Selat Hormuz
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Iran mencoba merampas dua kapal tanker minyak di dekat Selat Hormuz yang strategis pada hari Rabu (5/7) pagi, melepaskan tembakan ke salah satunya, kata Angkatan Laut Amerika Serikat.
Dikatakan bahwa dalam kedua kasus, kapal angkatan laut Iran mundur setelah Angkatan Laut AS mengirim kapal perusak berpeluru kendali ke tempat kejadian, dan kedua kapal komersial melanjutkan pelayaran mereka.
“Angkatan Laut Iran memang melakukan upaya untuk menyita kapal tanker komersial yang secara sah melintasi perairan internasional,” kata Cmdr. Tim Hawkins, juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS. “Angkatan Laut AS segera merespons dan mencegah penyitaan itu.”
Dia mengatakan tembakan yang diarahkan ke kapal kedua tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan besar. Tidak ada komentar langsung Iran tentang insiden tersebut.
Angkatan Laut AS mengatakan sebuah kapal angkatan laut Iran mendekati TRF Moss yang berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman. Tiga jam kemudian, Angkatan Laut AS menerima panggilan darurat dari kapal tanker minyak berbendera Bahama Richmond Voyager lebih dari 20 mil laut lepas pantai Muscat, ibu kota Oman.
Angkatan Laut mengatakan kapal angkatan laut Iran lainnya telah mendekat dalam jarak satu mil (1,6 kilometer) dari kapal tanker itu dan telah memerintahkannya untuk berhenti.
Kapal perusak AS yang sama melaju ke arah kapal tanker dengan "kecepatan maksimum", kata Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan. “Sebelum McFaul tiba di tempat kejadian, personel Iran menembakkan beberapa tembakan panjang dari senjata kecil dan senjata yang digunakan awak,” katanya.
Angkatan Laut AS mengatakan Iran telah menyita setidaknya lima kapal komersial dalam dua tahun terakhir dan telah melecehkan lebih dari selusin lainnya. Banyak insiden terjadi di dalam dan sekitar Selat Hormuz, muara sempit Teluk Persia yang dilewati 20% dari semua minyak mentah.
Pada bulan April, pasukan komando angkatan laut Iran yang bertopeng melakukan serangan dengan helikopter untuk merebut kapal tanker minyak tujuan AS di Teluk Oman, rekamannya ditayangkan di TV pemerintah Iran.
Iran mengatakan kapal tanker itu disita setelah bertabrakan dengan kapal Iran lainnya tetapi tidak memberikan bukti. Di masa lalu, Iran telah menyita kapal komersial untuk digunakan sebagai alat tawar-menawar dengan Barat.
Ketegangan terus meningkat sejak pemerintahan Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia dan memulihkan sanksi yang melumpuhkan. Iran telah menanggapi dengan meningkatkan kegiatan nuklirnya, yang katanya murni untuk tujuan damai, dan juga menyediakan drone bersenjata ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...