Iran Kecam Keras AS Serang Pangkalan Suriah
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Iran mengatakan negara tersebut mengecam keras serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan udara Suriah, Jumat (07/4), sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimia di daerah kekuasaan pemberontak.
“Kami mengecam semua aksi militer sepihak dan serangan rudal kapal perang Amerika Serikat terhadap Pangkalan Udara Shayrat dengan dalih dugaan serangan pada Selasa di Khan Sheikhun,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghassemi seperti dilansir kantor berita Fars.
Iran beserta Rusia merupakan sekutu utama rezim Presiden Suriah Bashar al Assad dan menyediakan bantuan dana, senjata, penasihat dan pelatih militer serta milisi sukarelawan untuk mendukung rezim dalam perang yang telah berkecamuk selama enam tahun tersebut.
Ghassemi mengatakan serangan AS hanya akan “membantu berbagai kelompok teroris, yang sedang terdesak, dan kian memperumit situasi di Suriah dan kawasan.”
Teheran dan Moskow menyatakan puluhan warga sipil tewas di Khan Sheikhun, barat laut Suriah bukan akibat serangan senjata kimia rezim Damaskus, tetapi zat beracun yang ditimbun oleh ekstremis di darat dan terbuang akibat serangan konvensional.
Pada Rabu, Iran mengecam seluruh penggunaan senjata kimia dan menyerukan pemusnahan stok senjata kimia yang dimiliki kelompok teroris bersenjata di Suriah.
Arab Saudi Dukung Penuh Serang AS
Pemerintah Arab Saudi menyatakan pihaknya mendukung penuh serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan udara pemerintah Suriah sebagai respons atas dugaan serangan kimia di daerah kekuasaan pemberontak, Jumat (07/4).
“Arab Saudi mendukung penuh operasi militer Amerika Serikat terhadap militer Suriah, yang merupakan respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim (Suriah) terhadap warga sipil tidak berdosa,” ujar pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir kantor berita SPA.
Pejabat tersebut mengatakan semua merupakan kesalahan rezim Suriah menyusul “kejahatan keji yang dilakukan rezim selama bertahun-tahun terhadap rakyat Suriah.”
Dia menyebut Presiden AS Donald Trump berani dalam mengambil tindakan ketika “masyarakat internasional tidak mampu menghentikan tindakan rezim.”
Trump mengatakan serangan terhadap Pangkalan Udara Shayrat dengan 59 rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang di Mediterania timur merupakan balasan atas serangan kimia “keji” terhadap daerah kekuasaan pemberontak di Suriah barat laut oleh rezim Damaskus. (AFP)
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...