Iran Menolak Tuduhan Memasok Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Iran sekali lagi menolak tuduhan bahwa mereka telah memasok Rusia dengan senjata "untuk digunakan dalam perang di Ukraina," kata kementerian luar negerinya pada hari Sabtu (15/10).
Kiev dan banyak sekutu Baratnya menuduh Moskow menggunakan drone buatan Iran dalam serangan ke Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Topik tersebut diperkirakan akan dibahas oleh para menteri luar negeri Uni Eropa dalam pertemuan di Luksemburg, hari Senin (17/10).
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, "menekankan bahwa Republik Islam Iran belum dan tidak akan menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
“Kami percaya bahwa mempersenjatai masing-masing pihak dari krisis akan memperpanjang perang,” kata menteri luar negeri Iran dalam pembicaraan telepon dengan menetri luar negeri Portugis, Joao Gomes Cravinho.
“Kami belum mempertimbangkan dan tidak menganggap perang sebagai jalan yang benar baik di Ukraina atau di Afghanistan, Suriah dan Yaman.”
Dalam pembicaraan telepon terpisah dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada hari Jumat (13/10), Amir-Abdollahian mengulangi sikap netralitas resmi Iran atas perang yang dimulai hampir delapan bulan lalu.
“Kami memiliki kerja sama pertahanan dengan Rusia, tetapi kebijakan kami mengenai perang di Ukraina tidak mengirim senjata ke pihak-pihak yang bertikai, menghentikan perang dan mengakhiri perpindahan orang,” katanya.
Pada hari Senin, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan drone Iran digunakan dalam serangan Rusia terhadap infrastruktur energi di beberapa kota Ukraina. Bulan lalu, Kiev memutuskan untuk secara signifikan mengurangi hubungan diplomatiknya dengan Teheran atas dugaan pengiriman senjata ke Rusia.
Iran mengatakan keputusan itu "didorong oleh informasi tak berdasar yang diberikan oleh propaganda media asing."
Pada bulan September, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang dituduh membantu mengirimkan drone Iran ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...