Iran: Prancis Perlu Tinjau Kebijakan ke Timur Tengah dan Islam
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Media di Iran berpendapat bahwa Prancis harus meninjau kebijakan terhadap Timur Tengah dan dunia Muslim setelah serangan mematikan terhadap kantor majalah satir, Charlie Hebdo di Paris pada hari Rabu (7/1).
Beberapa surat kabar di republik Islam itu mengaitkan serangan itu dengan dukungan Prancis terhadap kelompok oposisi bersenjata Suriah dan partisipasi dalam koalisi melancarkan serangan udara internasional terhadap kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Perancis "mencicipi obat pahit atas dukungan pada terorisme," kata harian Resalat yang konservatif, yang mengkritik pasukan keamanan Perancis ‘’mengabaikan’’ dan yang "tetap tidak acuh’’ terhadap meningkatnya kegiatan dari kelompok-kelompok ekstremis.
Surat kabar Iran yang reformis, Ebtekar, mengatakan bahwa kebangkitan ISIS, "yang tampaknya merupakan hasil dari tindakan militer pemerintahan Barat di negara-negara Islam, telah melahirkan operasi teroris paling berdarah."
Sementara itu, Koran Shargh yang reformis menyerukan Amerika Serikat dan Eropa "untuk meninjau secepat mungkin kebijakan mereka terhadap Timur Tengah dan dunia Islam".
Dikatakan bahwa ada kemungkinan kartun tentang Nabi Muhammad yang memicu gelombang kekerasan di dunia Arab-Muslim pada tahun 2005 dan 2006, "dapat" memberikan alasan bagi teroris untuk melakukan tindakan yang mengerikan atas nama Islam." (AFP)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...