Iran Serang Israel dengan Ratusan Drone, Rudal Balistik dan Rudal Jelajah
Ledakan dan sirene terdengar di Israel setelah Iran meluncurkan lebih dari 200 rudal dan drone dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Ledakan dan sirene serangan udara terdengar di seluruh Israel pada hari Minggu (14/4) pagi setelah Iran meluncurkan ratusan serangan drone, rudal balistik, dan rudal jelajah dalam misi balas dendam yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mendorong Timur Tengah semakin dekat ke perang di kawasan itu.
Serangan tersebut menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel, meskipun telah terjadi permusuhan selama beberapa dekade sejak Revolusi Islam di negara tersebut pada tahun 1979. Kecaman dari Sekjen PBB dan pihak-pihak lain terjadi dengan cepat, dengan Prancis mengatakan Iran “mengambil risiko potensi eskalasi militer,” Inggris menyebut serangan itu “sembrono” dan Jerman mengatakan Iran dan proksinya “harus segera menghentikannya.”
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan Iran menembakkan sejumlah drone, rudal jelajah, dan rudal balistik – yang sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel. Dia mengatakan pesawat-pesawat tempur mencegat lebih dari 10 rudal jelajah saja, juga di luar wilayah udara Israel.
Hagari mengatakan beberapa rudal mendarat di Israel. Tim penyelamat mengatakan seorang gadis berusia tujuh tahun di sebuah kota Arab Badui terluka parah di Israel selatan, tampaknya akibat serangan rudal, meskipun mereka mengatakan polisi masih menyelidiki keadaan luka-lukanya. Hagari mengatakan sebuah rudal menghantam pangkalan militer, menyebabkan kerusakan ringan namun tidak ada korban jiwa.
“Serangan besar-besaran yang dilakukan Iran merupakan eskalasi besar,” katanya. Ketika ditanya apakah Israel akan merespons, Hagari hanya mengatakan bahwa tentara “melakukan dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi keamanan negara Israel.” Dia mengatakan insiden itu belum berakhir, dan puluhan pesawat tempur Israel masih berada di angkasa.
Pesawat AS Tembak Drone Iran
Pasukan Amerika Serikat menembak jatuh beberapa drone yang diluncurkan Iran yang terbang menuju Israel, menurut seorang pejabat pertahanan AS dan dua pejabat AS yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah tersebut. Militer Israel mengatakan sistem Arrow miliknya, yang menembakkan rudal balistik di luar atmosfer, menangani sebagian besar intersepsi dan mencatat bahwa “mitra strategis” terlibat.
Hampir segera setelah perang meletus, Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran di Lebanon, mulai menyerang perbatasan utara Israel. Kedua belah pihak terlibat dalam baku tembak setiap hari, sementara kelompok yang didukung Iran di Irak, Suriah dan Yaman telah meluncurkan roket dan rudal ke arah Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Sabtu (13/4) malam oleh kantor berita Iran, IRNA, pasukan paramiliter Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengakui meluncurkan “lusinan drone dan rudal ke wilayah-wilayah pendudukan dan posisi rezim Zionis.”
Dalam pernyataan selanjutnya, Garda Revolusi mengeluarkan peringatan langsung kepada AS: “Pemerintah teroris AS diperingatkan bahwa dukungan atau partisipasi apa pun dalam merugikan kepentingan Iran akan diikuti dengan tindakan tegas dan penyesalan dari angkatan bersenjata Iran.”
IRNA juga mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa rudal balistik adalah bagian dari serangan itu. Sebuah rudal balistik bergerak pada lintasan melengkung, menuju ke luar angkasa sebelum gravitasi menjatuhkan senjata tersebut dengan kecepatan beberapa kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Israel memiliki jaringan pertahanan udara berlapis yang mencakup sistem yang mampu mencegat berbagai ancaman termasuk rudal jarak jauh, rudal jelajah, drone, dan roket jarak pendek. Namun, dalam serangan besar-besaran yang melibatkan banyak drone dan rudal, kemungkinan serangan berhasil lebih tinggi.
Iran memiliki persenjataan drone dan rudal yang sangat banyak. Video online yang dibagikan oleh televisi pemerintah Iran dimaksudkan untuk menunjukkan drone bergaya sayap delta yang menyerupai Shahed-136 Iran yang telah lama digunakan oleh Rusia dalam perangnya melawan Ukraina. Drone yang terbang lambat membawa bom. Ukraina telah berhasil menggunakan rudal permukaan-ke-udara dan tembakan darat untuk menargetkan mereka.
Beberapa warga Israel menyaksikan intersepsi tersebut menerangi langit malam. Sirene serangan udara dilaporkan terdengar di banyak tempat termasuk Israel utara, Israel selatan, Tepi Barat bagian utara, dan Laut Mati dekat perbatasan Yordania.
Tentara Israel memerintahkan penduduk di Dataran Tinggi Golan – dekat perbatasan Suriah dan Lebanon – serta kota selatan Nevatim dan Dimona serta resor Eilat di Laut Merah untuk berlindung. Dimona adalah rumah bagi fasilitas nuklir utama Israel, dan Nevatim memiliki pangkalan udara besar. Ledakan keras terdengar di Yerusalem dan Israel utara dan selatan.
Komando Front Dalam Negeri Angkatan Darat membatalkan sekolah pada hari Minggu (154/4) dan membatasi pertemuan publik tidak lebih dari 1.000 orang. Israel dan beberapa negara lain di kawasan menutup wilayah udaranya.
Sebelumnya, Netanyahu memperingatkan: “Siapa pun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka.”
Di Washington, Biden mengadakan pertemuan utama Dewan Keamanan Nasional untuk membahas serangan tersebut.
Jenderal Erik Kurilla, kepala Komando Pusat militer AS, berada di Israel pada akhir pekanberkonsultasi dengan pejabat pertahanan Israel. Komando Pusat mengawasi pasukan AS di Timur Tengah.
Misi Iran di PBB mengeluarkan peringatan kepada Israel dan AS. “Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” tulis misi tersebut secara online. “Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan AS harus menjauhinya!”
Selama berhari-hari, para pejabat Iran termasuk Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, mengancam akan “menampar” Israel atas serangan di Suriah.
Situasi di Iran
Di ibu kota Iran, Teheran, para saksi melihat antrean panjang di pompa bensin pada Minggu (14/4) pagi karena orang-orang tampak khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Puluhan kelompok garis keras berdemonstrasi mendukung serangan di Lapangan Palestina.
Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah Lebanon melaporkan serangan udara besar-besaran Israel dan penembakan di beberapa lokasi di Lebanon selatan setelah peluncuran drone Iran. Kelompok militan Lebanon, Hizbullah, mengatakan pihaknya meluncurkan “lusinan” roket Katyusha ke lokasi militer Israel di Dataran Tinggi Golan pada Minggu pagi. Belum jelas apakah ada kerusakan.
Rudal atau drone Iran dicegat di langit di atas ibu kota Yordania, Amman. Di ibu kota Lebanon, Beirut, dan di tempat lain di negara itu, warga melaporkan melihat rudal di langit dan mendengar ledakan, kemungkinan besar berasal dari intersepsi. Di Suriah, ledakan terdengar di ibu kota, Damaskus, dan di tempat lain. Pemantau perang yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, melaporkan bahwa pertahanan udara Suriah berusaha menembak jatuh upaya Israel untuk mencegat rudal Iran. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...