Iran Tak Dapat Hadiri Pertemuan OKI di Jeddah
SATUHARAPAN.COM-Iran tidak dapat menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan berbicara untuk menanggapi rencana perdamaian Timur Tengah yang diajukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Jeddah, pada hari Senin (3/2), kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi.
Pada hari Minggu, MOusavi mengatakan bahwa Arab Saudi telah menghalangi kehadiran Iran dalam pertemuan tersebut meskipun menjadi anggota organisasi tersebut, menurut laporan Al Arabiya.
Pertemuan itu menawarkan kesempatan bagi OKI untuk menyampaikan pernyataan bersama tentang rencana perdamaian Trump yang diterbitkan pekan lalu, yang telah ditolak secara luas oleh para pemimpin Muslim. Ketegangan saat ini tinggi antara Iran dan negara-negara tetangga, yang menyalahkan Teheran karena mendukung organisasi proxy di seluruh kawasan.
Meskipun Arab Saudi mengundang Iran ke pertemuan OKI, itu hanya diberikan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari, dengan visa pada "jam terakhir sebelum pertemuan" yang berlangsung pada Senin pagi, kata Mousavi dalam sebuah pernyataan dikutip kantor berita resmi, IRNA.
"Tren mengecualikan delegasi yang mewakili negara-negara anggota tertentu, termasuk Republik Islam Iran, dalam pertemuan Organisasi Konferensi Islam dan konferensi yang diadakan di Jeddah di sekretariat OKI telah diintensifkan oleh Arab Saudi selama beberapa bulan terakhir," tambah Mousavi.
OKI telah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan dukungannya bagi rakyat Palestina "untuk mengembalikan hak-hak mereka" dan menegaskan kembali keyakinan mereka bahwa solusi untuk konflik Palestina harus sejalan dengan hukum internasional, resolusi PBB, dan Prakarsa Perdamaian Arab.
Pada bulan Desember, Iran, Turki, dan Qatar berusaha mengadakan pertemuan puncak terpisah di Malaysia, namun secara luas ditolak oleh negara-negara Muslim lainnya. Raja Salman dari Arab Saudi menekankan pentingnya OKI sebagai forum kerja sama dan aktivisme Islam.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...