Iran Tuduh UEA Lakukan Kesalahan Besar Berdamai dengan Israel
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah membuat "kesalahan besar" dalam mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Dalam pidato hari Sabtu (15/8) dia mengecam keras apa yang disebutnya pengkhianatan oleh negara Teluk.
Perjanjian UEA-Israel yang diumumkan pada hari Kamis (13/8), yang dibantu oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dipandang bertujuan untuk memperkuat oposisi terhadap kekuatan regional Iran.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Rouhani memperingatkan UEA agar tidak mengizinkan Israel menjadi "pijakan di wilayah tersebut".
“Mereka (UEA) sebaiknya berhati-hati. Mereka telah melakukan kesalahan besar, tindakan pengkhianatan. Kami berharap mereka akan menyadari ini dan meninggalkan jalan yang salah ini,” kata Rouhani tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dia mengatakan kesepakatan itu tampaknya bertujuan untuk memastikan bahwa Trump memenangkan masa jabatan berikutnya dalam pemilihan presiden AS pada November mendatang dan merujuk pada fakta bahwa itu diumumkan di Washington.
“Lalu mengapa itu terjadi sekarang? Jika bukan kesepakatan yang salah, mengapa kemudian diumumkan di negara ketiga, di Amerika? Jadi seorang pria di Washington memenangkan suara, Anda mengkhianati negara Anda, rakyat Anda, Muslim dan dunia Arab,” katanya.
Dia menambahkan bahwa UEA mungkin juga berpikir bahwa mereka dapat menjamin keamanan dengan mendekati musuh Iran, tetapi Iran "secara historis menjadi pelindung tetangganya dan penjamin keamanan Teluk Persia".
Korps Pengawal Revolusi Iran yang kuat mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa kesepakatan UEA-Israel, akan "mempercepat proses penghancuran rezim Zionis yang membunuh anak-anak." (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...