Iran Undang Amerika Serikat Kembali ke Perjanjian Nuklir
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Iran, Hassan Rouhani, meminta Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, untuk “mengkompensasi kesalahan masa lalu'' dan mengembalikan AS ke kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Teheran dengan kekuatan dunia, menurut laporan sebuah kantor berita negara, IRNA, hari Minggu (8/11).
Komentar Rouhani menandai tanggapan tingkat inggi dari Iran kepada Biden dan Wakil Presiden terpilih, Kamala Harris, yang memenangkan pemilu 3 November.
“Sekarang, sebuah kesempatan telah muncul bagi pemerintahan AS berikutnya untuk mengkompensasi kesalahan masa lalu, dan kembali ke jalur mematuhi perjanjian internasional melalui penghormatan terhadap norma-norma internasional,'' kata laporan IRNA.
Di bawah Presiden Donald Trump, ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat, mencapai puncaknya awal tahun ini. Salah satu langkah kebijakan luar negeri Trump adalah secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018, yang telah membuat Teheran membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
AS sejak itu memberlakukan kembali sanksi hukuman terhadap Iran yang telah melumpuhkan ekonominya, yang makin terpukul oleh wabah virus corona. Dalam upaya menekan Eropa untuk menemukan jalan keluar dari sanksi, Iran perlahan-lahan meninggalkan batasan kesepakatan nuklir.
Orang-orang Iran, meskipun perlawanan heroik mereka terhadap perang ekonomi yang dipaksakan, membuktikan bahwa kebijakan tekanan maksimum AS pasti gagal, '' kata Rouhani.
Dia menambahkan Iran “menganggap keterlibatan konstruktif dengan dunia sebagai strategi.''
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...